TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Anies Baswedan mengatakan telah berkomunikasi dengan PT Transjakarta perihal kecelakaan beruntun yang terjadi pada Senin pagi, 25 Oktober 2021, di di Halte Cawang-Ciliwung, Jakarta Timur. Menurut Anies, ia telah meminta Transjakarta agar melakukan evaluasi terhadap kecelakaan itu agar tak terulang di kemudian hari.
Anies mengatakan Transjakarta akan melakukan investigasi terlebih dahulu sampai akhirnya dapat diketahui penyebab kecelakaan tersebut. “Dari situ akan kami cek apa yang sesungguhnya terjadi. Karena ini kan bukan peristiwa yang sering terjadi. Artinya secara umum SOP-nya,” ujar Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu pada Senin malam berkunjung ke RSUD Budhi Asih, tempat para korban kecelakaan bus Transjakarta itu dirawat. Anies memastikan Transjakarta akan menanggung seluruh biaya penyembuhan, termasuk korban yang pendapatan hariannya terganggu akibat peristiwa itu.
"Saya ingin memastikan pada semua agar mereka tetap tenang. Seluruh biaya untuk perawatan, sampai pulih nanti akan diselesaikan oleh Transjakarta. Jadi jangan pernah ada kekhawatiran soal biaya," tutur Anies.
Peristiwa tabrakan maut itu terjadi sekitar pukul 09.00. Saat itu satu bus Transjakarta dari arah Semanggi menuju Cawang menabrak satu bus Transjakarta lainnya yang sedang berhenti di depan halte Indomobil. Bus yang sedang berhenti terseret beberapa meter dari lokasi tabrakan. Satu orang sopir bus dan penumpang meninggal akibat kecelakaan tersebut.
Jumlah pasien kecelakaan Transjakarta yang dirawat di RSUD Budhi Asih berjumlah 15 orang. Namun, saat Anies Baswedan datang, tersisa 9 orang yang masih dirawat, sementara 6 orang lainnya sudah diperbolehkan pulang. "Ada beberapa yang memang perlu penanganan cepat, ada yang harus dioperasi besok pagi. Tapi secara umum kami percayakan kepada tim medis untuk melakukan yang harus dikerjakan,” kata dia.
Baca juga: Tabrakan Bus Transjakarta, Fraksi PDIP Minta Gubernur DKI Perbaiki Transportasi
ADAM PRIREZA