Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tujuh Tanda Toxic Relationship

image-gnews
Istilah toxic relationship mengacu pada sebuah hubungan yang tidak sehat dan ditandai dengan berbagai perilaku 'beracun' yang punya potensi merusak fisik dan mental diri sendiri atau pasangan. (Foto: Canva)
Istilah toxic relationship mengacu pada sebuah hubungan yang tidak sehat dan ditandai dengan berbagai perilaku 'beracun' yang punya potensi merusak fisik dan mental diri sendiri atau pasangan. (Foto: Canva)
Iklan

Bagi sebagian orang tidak mudah mengetahui bila sedang berada dalam hubungan beracun atau toxic relationship. Mereka tidak sadar jika selama ini sedang menyia-nyiakan diri berada dalam hubungan toksik.

Dilansir dari laman Insider, Kamis, 13 Mei 2021, berikut adalah tanda-tanda Anda berada dalam toxic relationship.

1. Kurangnya kepercayaan

Tanpa ada kepercayaan dalam hubungan, tentu tidak akan ada rasa aman, bahkan hubungan menjadi rentan. "Ketika saya melihat orang-orang dalam hubungan yang sehat, ada keamanan yang mereka miliki dalam stabilitas hubungan mereka," kata terapis di J. Woodfin Counseling, Jeni Woodfin, seperti yang dikutip Tempo dari laman Insider, Kamis, 13 Mei 2021.

2. Komunikasi yang tidak bersahabat 

Terapis seks dan hubungan, Kamil Lewis, mengemukakan bentuk-bentuk komunikasi yang tidak bersahabat, seperti berteriak, memanggil dengan nama atau frasa menyakitkan, melempar dan menghancurkan barang, serta menggunakan tubuh Anda untuk mengintimidasi atau memaksa secara fisik.

Selain itu, Woodfin juga mengatakan bentuk-bentuk komunikasi yang tidak bersahabat. Di antaranya adalah menyalahkan Anda seolah-olah ia korbannya.

3. Mengontrol perilaku

Pasangan Anda tidak memiliki hak mengontrol tindakan bahkan keyakinan Anda. Menurut Woodfin, salah satu perilaku pengendalian yang harus Anda waspadai adalah mengancam kehilangan sesuatu, seperti stabilitas keuangan, waktu bersama anak-anak, atau persahabatan.

"Ancaman-ancaman ini menimbulkan ketakutan pada banyak orang dan saya menemukan ini adalah alasan banyak orang tetap berada dalam hubungan yang tidak sehat dan tidak bahagia, bahkan ketika berharap hubungan itu berakhir," kata Woodfin.

Tanda-tanda lain dari perilaku pengendalian adalah memberitahu Anda apa yang benar, mengancam Anda, perlu tahu apa yang Anda lakukan dan dengan siapa, mencoba mengelola uang Anda, mengasingkan Anda dari orang lain, bertingkah seperti ia yang paling tahu, dan memerlukan akses ke perangkat pribadi Anda seperti telepon atau akun email.

4. Sering berbohong

Tidak peduli seberapa kecil, kebohongan akan mengikis kredibilitas dari waktu ke waktu. "Berbohong menunjukkan kesetiaan Anda untuk diri sendiri, bukan hubungan," ujar Woodfin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Semuanya menerima

Jika Anda dalam hubungan memberi kebahagiaan pada pasangan secara konsisten dan mengabaikan kebutuhan Anda, ini bisa menjadi tanda toxic relationship. Seolah-olah hubungan Anda adalah hubungan sepihak.

Ada beberapa tanda-tanda hubungan sepihak menurut Woodfin, yaitu selalu menjadi yang pertama mengirim pesan, kesenjangan waktu panjang antara mengirim pesan dan menerima tanggapan, percakapan terputus-putus, Anda berulangkali meminta pasangan mengubah perilakunya, dan memiliki pembagian tanggungjawab atau kontribusi yang tidak seimbang secara signifikan.

6. Anda merasa terkuras

"Waktu dan energi mental dalam hubungan toksik akan sering dihabiskan untuk orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui perselisihan tak berujung," kata psikolog klinis di Lenox Hill Hospital, Sabrina Romanoff.

Cobalah mengalihkan energi Anda untuk diri sendiri sejenak dan lihat bagaimana reaksi pasangan Anda. Jika tanggapan mereka negatif, ini menandakan sifat toksik dalam hubungan.

7. Anda membuat alasan perilaku mereka

Orang-orang dalam toxic relationship sering membuat alasan atau pembelaan untuk perilaku toksik pasangannya. Mungkin Anda merasa lebih mengenal pasangan Anda dibanding keluarga atau teman.

Tetapi, perspektif orang luar bisa melihat dengan jelas bagaimana perlakuan pasangan Anda. Jika keluarga atau teman mengingatkan Anda memiliki toxic relationship, ada baiknya Anda tak langsung marah, tetapi melakukan refleksi tentang hubungan Anda.

Baca:  Tak Hanya Bagi Mental, Toxic Relationship Juga Berbahaya untuk Jantung

AMELIA RAHIMA SARI | INSIDER | EK

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

1 hari lalu

Ilustrasi dua wanita mengobrol. shutterstock.com
Malas Bicara dengan Orang Asing, Pakar Ungkap Alasan di Baliknya

Kebanyakan orang malas bersikap ramah dan mengobrol dengan orang asing. Padahal bicara dengan mereka tak selalu buruk, asalkan tetap waspada.


Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

2 hari lalu

CEO PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), Bernadino Moningka Vega (tengah). TEMPO/Defara Dhanya
Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.


Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

2 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Merasa Terjebak dalam Hubungan Tak Bahagia? Bulatkan Tekad untuk Pergi

Merasa terjebak dalam hubungan tak bahagia? Berikut tanda Anda harus mengakhiri hubungan karena sudah tak mungkin diperbaiki.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

3 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

3 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

6 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

7 hari lalu

UOB Media Literacy Circle bersama dengan OJK dan Pendiri Sekolah Cikal mengenai literasi keuangan bagi generasi muda, termasuk mengenai Pinjol pada 24 April 2024/UOB
Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.


Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

8 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.