TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan masih mempertimbangkan apakah bakal mengizinkan atau tidak perhelatan acara Reuni 212 yang diadakan oleh Persatuan Alumni (PA) 212 di Monas. Reuni untuk mengenang demonstrasi terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok itu biasanya rutin diadakan setiap tanggal 2 Desember.
Riza menjelaskan, pihaknya mempertimbangkan soal potensi penularan Covid-19 jika mengizinkan acara tersebut. "Semua kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan dan berpotensi penyebaran (Covid-19), kami harap dipikirkan kembali, dipertimbangkan kembali, sampai Jakarta betul-betul aman," ujar Riza di Ancol, Jakarta Utara, Ahad, 7 November 2021.
Riza menjelaskan pihaknya tetap mengawasi kepatuhan pada protokol kesehatan walaupun saat ini Jakarta sudah berstatus PPKM Level 1 dan mendapat banyak kelonggaran. Ia meminta masyarakat untuk berada di rumah saja guna mencegah penularan Covid-19.
"Sekali pun vaksinnya sudah tinggi, namun kami minta seluruh masyarakat tetap berada di rumah, karena rumah adalah tempat terbaik kita untuk terbebas dari Covid-19," kata Riza.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Waksejen) PA 212, Novel Bamukmin membeberkan pihaknya akan menggelar Reuni 212 pada 2 Desember 2021 di Monas, Jakarta Pusat. Novel mengklaim Reuni 212 akan diikuti oleh 7 juta massa. "Dari 7 juta orang (akan hadir) karena massa 212 sudah kangen untuk reuni," katanya
Novel mengatakan dalam Reuni kali ini pihaknya bakal menuntut pemerintah Indonesia membebaskan Rizieq Shihab. Selain itu, massa yang mengikuti Reuni 212 juga mendesak pemerintah untuk mengusut tuntas kasus pembantaian 6 anggota FPI.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga:
Izin ke Polisi untuk Reuni 212, Slamet Maarif: Tak Ada Salahnya Dicoba
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.