TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Husny Mubarok Amir, mengatakan dana hibah yang diterima organisasinya dari pemerintah provinsi DKI Jakarta pada anggaran 2022 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Husny tak mempermasalahkan jika hibah untuk MUI Jakarta nilainya lebih besar.
"Kami tetap berterimakasih kepada para pihak terutama Gubernur DKI Jakarta, Sekda dan seluruh anggota dewan yang ikut memperjuangkan kenaikan anggaran ini karena tentunya sudah sama-sama memahami pentingnya peran ormas dan pengembangan SDM di Jakarta" kata Husny secara tertulis, Ahad, 7 November 2021.
Menurut Husny, kisruh perbedaan dana hibah untuk ormas tidak perlu diperpanjang. Dia menganggap bahwa aspek maslahat lebih penting dari nilai rupiahnya.
Terhadap perbedaan nilai ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sudah memberi penjelasan. Menurut dia, MUI adalah induk organisasi masyarakat Islam.
"Memang APBD kami terkontraksi cukup tinggi. Dan MUI memang lebih tinggi dana hibahnya bantuannya daripada NU dan Muhammadiyah," katanya dikutip dari Antara, Sabtu, 6 November 2021.
Perbedaan alokasi dana hibah antara MUI Jakarta, PWNU DKI Jakarta, dan PW Muhammadiyah Jakarta sempat dipermasalahkan oleh Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI dari F-PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo. MUI menerima RP 10 miliar sementara NU dan Muhammadiyah hanya senilai Rp 2,07 miliar dan 1,89 miliar.
M YUSUF MANURUNG | ANTARA
Baca juga:
Wagub DKI Jelaskan Alasan Dana Hibah untuk MUI Lebih Besar dari NU
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”.