TEMPO.CO, Jakarta - Genangan air atau banjir rob di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara masih belum surut hingga Senin 8 November 2021 sekitar pukul 14.21 WIB.
Banjir rob ini membuat laju kendaraan tersendat, namun banyak pengendara yang memaksakan untuk menerjang genangan rob.
Menurut informasi yang dihimpun Antara di lokasi, Senin, banjir rob telah terjadi sejak empat hari yang lalu.
Warga setempat hanya bisa pasrah, dan tetap melaksanakan aktivitas berdagang di tengah kondisi lapangan yang tidak ideal.
Sejumlah pengendara juga terlihat mendorong sepeda motor agar bisa menerjang gelombang air. Kalau tidak didorong, kendaraan bisa mogok karena ketinggian air saat itu mencapai 50-70 sentimeter.
Salah seorang petugas kepolisian di lapangan mencoba mengimbau agar pengendara tidak melintasi gerbang PPSNZ dan memutar balik kendaraan.
Namun, ada yang mendengarkan, namun banyak pula yang tetap menerobos genangan. Akibatnya, ketika sepeda motor dihidupkan, air pun merembes dari knalpot kendaraan tersebut.
Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta menyatakan ada 13 Rukun Tetangga (RT) di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara terkena dampak rob atau banjir pesisir pada Ahad 7 November 2021.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Provinsi DKI Jakarta M Insaf mengatakan rob atau meluapnya air pasang di pesisir Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara mencapai ketinggian 50 cm. Belum ada data warga yang mengungsi.
"Petugas di lapangan terus menangani kondisi air laut pasang yang meluap agar cepat surut," katanya.
Petugas lapangan untuk menangani banjir rob ini meliputi, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Tim Reaksi Cepat BPBD, petugas dari Dinas Sumber Daya Air, Satpol PP, Taruna Siaga Bencana, serta petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP).
Baca juga: BPBD DKI: 13 RT di Penjaringan Terdampak Banjir Rob