TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, memprediksi gelombang tiga Covid-19 di Jakarta akibat varian Omicron tidak bakal separah gelombang kedua yang diakibatkan varian Delta. Hal ini diakibatkan kondisi masyarakat yang sudah divaksinasi cukup tinggi, serta kemungkinan varian Omicron tidak menimbulkan gejala parah.
"Karena penduduk yang sudah divaksinasi dan memiliki kekebalan sekarang sudah lebih banyak. Dan juga karakteristik virusnya beda dengan varian sebelumnya," ujar Pandu saat dihubungi Tempo, Selasa, 11 Januari 2021.
Meski begitu, Pandu mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah dan selalu mengetatkan protokol kesehatan. Sebab virus Covid-19 varian Omicron tetap berbahaya untuk masyarakat lansia, komorbid, dan belum memiliki kekebalan karena belum divaksin.
Kepada pemerintah, Pandu menyarankan agar lebih fokus pada monitoring keterisian rumah sakit, bukan pada peningkatan kasus. Sebab saat ini banyak orang terinfeksi Omicron tapi tidak bergejala atau hanya gejala ringan, sehingga tidak memerlukan perawatan di rumah sakit.
"Kalau orang bergejala ringan bisa isoman atau isolasi terpusat, tapi tidak masuk rumah sakit. Tapi rumah sakit harus disiapkan untuk orang yang butuh pelayanan," kata Pandu.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria mengatakan pihaknya sudah menyiapkan skenario menghadapi gelombang tiga Covid-19. Hal ini dilakukan setelah melihat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU pasien Covid-19 yang meningkat.
Menurut dia, per 9 Januari, 348 dari 3.885 tempat tidur telah terisi atau naik 9 persen. "Jadi ada peningkatan kembali menjadi 9 persen yang tadinya sudah turun sampai di 4 persen," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 10 Januari 2022.
Sementara itu, ruang ICU yang terisi pasien Covid-19 juga naik. Riza mengutarakan sudah 31 tempat tidur ICU yang ditempati pasien Covid-19. Itu artinya, 5 persen dari total kapasitas 604 tempat tidur ICU yang terisi.
"DKI sudah mempersiapkan tidak hanya sekarang, tahun lalu juga kami memperhitungkan ada potensi kemungkinan gelombang 3 kami antisipasi," kata dia.
Baca juga: Kasus Covid-19 Jakarta Naik 278 Orang, Didominasi Pelaku Perjalanan Luar Negeri
M JULNIS FIRMANSYAH