TEMPO.CO, Jakarta - Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohammad Fadil Imran dinilai punya kans untuk menjadi penjabat Gubernur DKI menggantikan Anies Baswedan.
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menjelaskan, peluang tersebut terbuka lantaran sebelumnya juga pernah seorang anggota Polri menjadi penjabat gubernur. Ujang menyebut nama Komisaris Jenderal Muhamad Iriawan yang pernah menjadi penjabat Gubernur Jawa Barat pada 2018 lalu.
Anggota Polri lainnya adalah Inspektur Jenderal Carlo Brix Tewu yang menjadi penjabat Gubernur Sulawesi Barat pada 2018.
"Dia (Fadil) punya kans, aturan membolehkan itu," ujar Ujang saat dihubungi Tempo, Senin, 17 Januari 2022.
Meski aturannya membolehkan, Ujang mengatakan tidak etis seorang aparat kepolisian atau TNI menjadi pejabat. Sebab hal tersebut menyalahi tugas pokok dan fungsi. "Kita jadi balik ke zaman Soeharto," kata Ujang.
Seperti diketahui Anies Baswedan bakal berakhir masa jabatannya pada Oktober 2022. Setelah itu kursi DKI 1 akan kosong lantaran pemilihan kepala daerah atau Pilkada DKI berikutnya akan diadakan pada 2024.
Selama dua tahun itu, kursi gubernur Jakarta akan diisi oleh seorang penjabat yang akang dipilih oleh Kementerian Dalam Negeri.
Nama Fadil Imran kemudian mencuat sebagai calon penjabat gubernur DKI. Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria pernah menyebut kemungkinan Kemendagri akan memilih seorang jenderal dari Polri atau TNI untuk mengisi kursi sementara gubernur DKI itu.
"Bergantung pada presiden. Presiden bisa mengubah, merevisi aturan yang ada, TNI-Polri bisa jadi menjadi kepala daerah yang ada, atau kepala daerah yang ada diperpanjang, itu semuanya mungkin, atau mungkin diberi kesempatan dari parpol untuk mengisi sementara," kata Riza.
Fadil Imran menjadi Kapolda Metro Jaya sejak akhir 2020 lalu. Sebelumnya Fadil kerap mengisahkan jika ia lama di Ibu Kota. Pada 1999 dia pernah menjadi Kapolsek Cengkareng dan pada 2002 menjadi Kapolsek Tanah Abang.
Dia juga pernah menjadi Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada 2009. Hingga pada 2016, Fadil menangani kasus chat mesum Rizieq Shihab. Kariernya terus menanjak dan pada 2020 Fadil diangkat jadi Kapolda Jawa Timur.
Baca juga: Muncul Kelompok Relawan Pendukung Anies Baswedan Gubernur DKI Dua Periode
M JULNIS FIRMANSYAH