TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan pemerintah telah mewaspadai lonjakan kasus Omicron yang diperkirakan lebih tinggi daripada varian delta pada tahun lalu. Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 varian baru itu Pemerintah Kota Bogor sudah menyiapkan berbagai fasilitas kesehatan.
Bima Arya mengatakan rumah sakit hingga pusat isolasi sudah disiagakan, termasuk menyiapkan ketersediaan pasokan oksigen. "Kami siaga menghadapi lonjakan di Kota Bogor yang lebih tinggi daripada delta," kata Bima di Bogor, Minggu, 23 Januari 2022.
Pemerintah Kota Bogor, kata Bima, sudah melakukan persiapan untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 akibat varian Omicron. Selain fasilitas kesehatan di rumah sakit dan puskesmas, Kota Bogor juga fokus pada sistem penanganan isolasi mandiri di rumah.
Hingga Sabtu lalu, kasus konfirmasi positif Covid-19 di Bogor bertambah 36 orang dalam satu hari. Namun belum bisa dipastikan apakah kasus itu berasal dari varian Omicron karena pendeteksian varian baru Covid-19 itu masih terkendala Keterbatasan alat.
"Tidak mungkin ditelusuri lagi satu-satu, karena ini akan melonjak terus," ujarnya. "Ini tidak semua laboratorium bisa mendeteksi."
Data Dinas Kesehatan Kota Bogor menunjukkan, jumlah kasus Covid-19 di Kota Bogor mengalami peningkatan dalam empat hari terakhir. Pada Kamis, 20 Januari lalu, kasus bertambah 10. Hari berikutnya ada 16 kasus baru. Pada hari Sabtu, tercatat 36 kasus baru dan satu pasien meninggal.
Total kasus Covid-19 di Kota Bogor hingga 22 Januari tercatat 37.779 kasus. Kasus aktif, yaitu masih dirawat di RS atau isolasi mandiri 82 kasus, meninggal 53 kasus dan sudah sembuh 37.167 kasus.
Untuk mengantisipasi kasus Omicron, Kementerian Kesehatan tengah merancang sistem pengecekan. Sistem itu dikembangkan karena alat pendeteksi Omicron cukup mahal. "Menteri Kesehatan masih mengupayakan untuk satu sistem," tambah Bima.
Baca juga: Kasus Omicron di Jakarta Sudah Capai 1.177 Kasus, Penularan Lokal Jadi 350 Kasus