TEMPO.CO, Jakarta - Seorang Petugas Prasarana dan Sarana Umum atau PPSU bernama Jejen Sujana berjalan kaki belasan kilometer dari rumahnya di Cakung, Jakarta Timur, menuju Balai Kota di Gambir, Jakarta Pusat. Dia hendak menuntut keadilan kepada Gubernur Anies Baswedan karena kontraknya diputus sepihak.
Jejen Sujana mulai berjalan kaki 16 kilometer dari rumahnya di rumah susun Pinus Elok Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur pada pukul 7.00 WIB. Ia mengenakan seragam oranye PPSU sambil mengenakan tulisan di alat peraga.
"Berkutat dengan sampah tapi jangan perlakukan kami seperti sampah! 4 tahun mengabdi kau campakkan aku begitu saja. Apa salahku sehingga kau tega berbuat seperti itu? Kejam,” bunyi tulisan di alat peraga yang dikenakan Jejen.
Pria itu mengaku berjalan kaki dari rumahnya di Rusun Pinus Elok, Penggilangan, Jakarta Timur untuk meminta keadilan kepada Gubernur Anies Baswedan.
"Karena kontrak kerja saya diputus sepihak tanpa kejelasan," kata Jejen saat tiba di Balai Kota pada pukul 12.00 WIB.
Ia mengaku sudah dua bulan terakhir meminta penjelasan soal kontrak kerjanya yang tidak diperpanjang lagi. Ia mengatakan sudah menyambangi langsung kantor Kelurahan hingga Wali Kota tapi belum mendapatkan kepastian.
“Saya belum tahu dari pihak kelurahan salah saya di mana. Saya lihat nama saya tidak ada. Kemudian saya berusaha bertanya ke Lurah tetapi yang bersangkutan tidak mau menemui dengan alasan sibuk,” katanya.
Jejen mengatakan telah menjadi PPSU di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, selama empat tahun.
Meski sampai di Balai Kota, Jejen tidak bertemu Anies karena ia sedang tak ada di kantor saat itu.
Namun, ada perwakilan Anies Baswedan dari Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan atau TGUPP yang menemui dirinya. Ia pun sudah menceritakan masalahnya dan berharap bisa ada solusi yang dihadirkan.
"Tapi bagus responnya, tuntutan saya diterima dan nanti mau dicek lagi perkembangannya," katanya. Dia mengatakan, ada empat orang lagi petugas PPSU yang bernasib sama dengannya. "Tetapi mereka hari ini tidak ikut jalan kaki karena sudah tua," tutur Jejen.