Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

image-gnews
Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung. Korban dimakamkan langsung usai menjalani visum.

RM, perempuan asal Bandung, ditemukan tewas dalam koper yang dibuang di semak-semak di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024.

“Korban udah langsung dimakamkan,” kata Kepala Kepolisian Sektor Cikarang Barat Komisaris Polisi Gurnald Patiran saat ditemui di Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024.

Gurnald menuturkan, korban dimakamkan di Bandung. Pemilihan tempat ini disesuaikan dengan alamat rumah korban. “Di alamat mereka di Bandung,” ujar mantan Koordinator Staf Pribadi Komandan Korps Brigade Mobil (Koorspri Dankor Brimob) itu.

Sebelumnya, warga Cikarang, Bekasi, Jawa Barat heboh setelah penemuan koper berisikan mayat. Dalam foto yang beredar di media sosial, koper berwarna hitam yang dibuang di semak-semak itu dalam posisi sedikit terbuka. Polisi berhasil mengungkap identitas korban sebagai seorang perempuan asal Bandung Jawa Barat yang bekerja di sebuah perusahaan swasta.

Berdasarkan penelusuran polisi, RM sempat masuk ke kamar Hotel Zodiak, Bandung, bersama rekan kerjanya, Ahmad Arif, pada 24 April 2024. Setelah itu, Ahmad keluar sendirian membawa koper hitam persis seperti yang ditemukan di Cikarang, Bekasi. Ahmad sempat kabur ke Palembang, Sumatera Selatan sebelum akhirnya ditangkap polisi pada Rabu, 1 Mei 2024.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Wira Satya Putra, menyatakan Ahmad mengaku sakit hati karena korban meminta untuk dinikahi.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Motif melakukan pembunuhan disebabkan tersangka tidak terima dari perkataan korban yang meminta pertanggungjawaban untuk dinikahi sehingga membuat tersangka sakit hati,” ucap Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024.

Kepada polisi, menurut Wira, Ahmad mengaku sempat bertengkar dengan korban setelah mereka berhubungan badan di Hotel Zodiak, Bandung, pada 24 April 2024. Pertengkaran itu terjadi karena korban meminta agar Ahmad menikahinya namun tak langsung mengiyakan. Ahmad justru menunjuk segepok uang kantor senilai Rp 43 juta yang dibawa korban. “Kamu pinjam uang setoran ini, nanti kita menikah,” ujar Wira menirukan ucapan pelaku kepada korban.

Korban menolak perintah Ahmad untuk meminjam uang perusahaan itu. Ahmad pun sempat bertanya kembali kepada korban, “Mau dinikahi atau tidak?” Korban menjawab, dia mau dinikahi, tapi takut bila harus menggunakan uang perusahaan.

Ahmad sempat berupaya meyakinkan RM bahwa dia yang akan bertanggung jawab jika muncul masalah akibat penggunaan uang itu. Menurut Wira, Ahmad meyakinkan hal itu karena dia merupakan auditor di perusahaan tempat dia dan korban bekerja. Alih-alih terbujuk, korban justru mengatakan tak ingin ikut-ikut rencana pelaku dan memilih tetap menyetorkan uang tersebut. 

Setelah itu, RM sempat melontarkan pernyataan yang membuat Ahmad naik pitam hingga melakukan pembunuhan. Menurut Wira, Ahmad lantas membenturkan kepala RM hingga pingsan. Dia membekap mulut dan mencekik leher korban selama kurang lebih sepuluh menit. Tindakan itu dia lakukan untuk memastikan korban tak lagi bergerak dan bernapas. "Di samping itu juga ada motif ekonomi tersangka mengambil uang korban," ujar Wira.

Pilihan Editor: Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 hari lalu

Menkeu Sri Mulyani dan Presiden Joko Widodo. TEMPO/Subekti.
Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.


Pencurian Modus Pecah Kaca di Bekasi, Uang Biaya Rumah Sakit Rp 450 Juta Amblas

1 hari lalu

Ilustrasi kaca mobil pecah. Wikipedia.org
Pencurian Modus Pecah Kaca di Bekasi, Uang Biaya Rumah Sakit Rp 450 Juta Amblas

Pencurian modus pecah kaca mobil itu diduga terjadi saat korban dan ayahnya makan di Warung Gabus Pucung di Rawalumbu. Kota Bekasi.


Kepergok Hendak Mencuri Motor, Pria di Bekasi Tewas Dikeroyok Massa

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Kepergok Hendak Mencuri Motor, Pria di Bekasi Tewas Dikeroyok Massa

Pria yang diduga hendak mencuri sepeda motor itu diteriaki maling lalu dikejar dan dihujani pukulan oleh massa hingga tewas.


Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

3 hari lalu

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024. TEMPO/Defara
Relawan Ambil Formulir Cawalkot Bekasi untuk Kaesang, Grace Natalie Respons Begini

Ketum PSI Kaesang Pangarep didorong relawan untuk maju di Pilkada Kota Bekasi. Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie bilang begini.


Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

3 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang pada 14 Mei 2024 melaksanakan upacara pemberian penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri untuk Tahun Reiwa ke-6 (Paruh Pertama) kepada Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat yang dihadiri pihak-pihak terkait di Bandung. Sumber: dokumen kedutaan besar Jepang di Jakarta
Duta Besar Masaki Yasushi Beri Penghargaan kepada Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang

Perhimpunan Alumni dari Jepang (PERSADA) Jawa Barat telah berkontribusi mempromosikan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.


Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

5 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Viral Wanita Tewas di Tangan Gangster di Cikarang Bekasi, Polisi Berikan Penjelasan

Sebuah video viral di media sosial menarasikan seorang wanita tewas bersimbah darah di Bekasi akibat dianiaya sekelompok gangster. Begini kata polisi.


Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

5 hari lalu

Rumah Dinas Wali Kota Bandung atau Pendopo (bandung.go.id)
Rumah Dinas Wali Kota Bandung Dijadikan Objek Wisata Akhir Pekan

Masyarakat atau wisatawan bisa mengunjungi Pendopo untuk wisata sejarah Kota Bandung, dibatasi 100 orang per hari.


Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

6 hari lalu

BNPB memasang rambu peringatan  keberadaan sesar atau patahan di lokasi  Sesar Lembang, utara Bandung, Jumat, 26 April 2019. (Tempo/Anwar Siswadi)
Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang


Diduga Dikejar dan Ditimpuk ODGJ, Wanita di Bekasi Luka di Kepala hingga 10 Jahitan

7 hari lalu

Ilustrasi penganiayaan wanita. Shutterstock
Diduga Dikejar dan Ditimpuk ODGJ, Wanita di Bekasi Luka di Kepala hingga 10 Jahitan

Keluarga korban telah membuat laporan polisi atas penyerangan yang dilakukan pria diduga ODGJ tersebut di Harapan Jaya, Kota Bekasi.


Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

8 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. indiatoday.in
Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.