TEMPO.CO, Jakarta - Aksi unjuk rasa mahasiswa Papua menolak daerah otonomi baru (DOB) di depan Kementerian Dalam Negeri berujung ricuh. Sejumlah mahasiswa dikabarkan luka-luka akibat bentrok dengan aparat hukum.
Aprillia Lisa, perwakilan dari LBH Jakarta, menjelaskan enam mahasiswa Papua mengalami luka parah dan dua lainnya luka ringan. Sedangkan seorang mahasiswi Papua sempat pingsan.
Menurut Aprillia, tindakan represif dari aparat mengakibatkan beberapa mahasiswa terluka hingga berdarah.
Aprillia menuturkan petugas polisi yang berjaga diduga melakukan kekerasan seksual terhadap mahasiswa Papua saat kericuhan pecah. "Aparat sempat meremas alat vital dan menendang dada perempuan dari mahasiswa Papua," katanya saat diwawancarai di Stadion Presisi, Kompleks Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 11 Maret 2022.
LBH Jakarta mendata enam mahasiswa Papua yang diduga mengalami kekerasan dari aparat adalah:
1. Ince (Ditendang oleh aparat di dada hingga pingsan)
2. Bob (Luka gores di kaki dan ditendang di ulu hati)
3. Samuel Purwaro (Ditendang dan ditarik oleh polisi ke dalam mobil tahanan hingga mengalami luka di mata kanan)
4. Deris Murib (Dipukul di bagian dahi hingga benjol dan ditendang dibagian belakang)
5. Deten (Dipukul menggunakan helm polisi di bagian kepala).
6. Gudel (Mengalami luka-luka di badan dan giginya retak. Kemaluannya ditarik lalu ponsel diambil, tetapi sekarang sudah dikembalikan).
Setelah aksi yang berujung ricuh itu, sejumlah mahasiswa Papua dibawa ke Polda Metro Jaya sekitar pukul 14.15 WIB. Mereka dijemur hingga kehujanan di Stadion Presisi Polda Metro Jaya.
Pada pukul 19.00 mahasiswa Papua yang ditangkap polisi terlihat meninggalkan Polda Metro Jaya didampingi LBH Jakarta. Mereka sempat kembali untuk mengambil motor yang tertinggal di tempat aksi.
Kasat Intel Polres Jakarta Pusat Jadi Korban
Unjuk rasa mahasiswa menolak pemekaran wilayah di Provinsi Papua dan Papua Barat ini turut mengakibatkan satu anggota polisi luka-luka.
Kapolsek Sawah Besar Komisaris Maulana Mukarom mengonfirmasi adanya pemukulan ini. Polisi yang terluka, kata dia, bernama Ajun Komisaris Besar Ferikson selaku Kasat Intel Polres Jakarta Pusat.
Menurut Maulana, Ferikson mendapatkan luka pada bagian kepala. Pelipis bagian kanannya sobek hingga berdarah. Saat ini, Ferikson telah mendapatkan perawatan medis.
"Kasat Intel Polres Jakarta Pusat yang jadi korban pemukulan oleh pendemo mahasiswa Papua," kata Maulana saat dihubungi Jumat, 11 Maret 2022.
Baca juga: KSP Kecam Demo Mahasiswa Papua yang Ricuh dan Lukai Anggota Polisi