Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Demo Berujung Ricuh, Mahasiswa Papua Tuding Polisi Lebih Dulu Memprovokasi

image-gnews
102 Mahasiswa Papua ditangkap Polisi atas aksi menolak Daerah Otonomi Baru pada Jumat 11 Maret 2022. Aksi itu berakhir ricuh karena seorang Polisi terluka saat pengamanan di Kemendagri. Tempo/ Hamdan C Ismail
102 Mahasiswa Papua ditangkap Polisi atas aksi menolak Daerah Otonomi Baru pada Jumat 11 Maret 2022. Aksi itu berakhir ricuh karena seorang Polisi terluka saat pengamanan di Kemendagri. Tempo/ Hamdan C Ismail
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator lapangan aksi menolak daerah otonomi baru, Vincen Siep, mengatakan unjuk rasa mahasiswa Papua di depan Kementerian Dalam Negeri yang berakhir ricuh diawali oleh tindakan aparat. Ia menuduh aparat yang lebih dulu memprovokasi massa.

"Saat itu kawan-kawan saya terprovokasi karena kalau saya melihat dari situasi di lapangan, terjadi miskomunikasi antara negosiator pihak kami dan polisi," kata Vincent saat ditemui di Stadion Presisi, Kompleks Polda Metro Jaya, Jumat, 11 Maret 2022.

Ia menjelaskan peserta aksi mulanya berkumpul di depan gedung Badan Kepegawaian Negara, Jakarta Timur, pukul 9.30. Satu jam kemudian massa mulai bergerak menuju Kemendagri.

Namun, kata Vincen, pihaknya tidak bisa menuju ke depan Gedung Kemendagri karena dihadang oleh petugas. "Kami coba putar terus mau masuk lewat (pintu) satunya juga dihalang. Kami putar jauh menuju (Jalan) Juanda," ucap dia.

Mahasiswa bergerak memutar melewati Jalan Veteran III. Di sini, kata Vincen, aparat kembali menghadang hingga terjadi bentrokan. Jalan Veteran III tepat berada di samping Kompleks Istana Kepresidenan dan Kantor Wakil Presiden. "Kami tidak sampai ke Kemendagri," ujar dia.

Menurut Vincen, banyaknya aparat yang menghadang membuat para mahasiswa Papua kelimpungan. Pada saat itu, kata dia, muncul provokasi dari aparat gabungan hingga terjadilah bentrokan.

Vincen menuding sejumlah aparat menganiaya mahasiswa lebih dulu dengan cara memukul dan menendang. Mahasiswa yang mencoba bertahan terprovokasi dan menyerang seorang polisi hingga luka-luka di kepala. Proses negoisasi antara massa dan polisi tidak berjalan lancar. “Tidak ada komunikasi yang baik sehingga aparat memprovokasi kami sehingga kawan-kawan saya terpancing,” tuturnya.

Delapan Mahasiswa dan Kasat Intel Polres Jakarta Pusat Terluka

Aprillia Lisa, perwakilan dari LBH Jakarta, menjelaskan enam mahasiswa Papua mengalami luka parah dan dua lainnya luka ringan. Sedangkan seorang mahasiswi Papua sempat pingsan.

Menurut Aprillia, tindakan represif dari aparat mengakibatkan beberapa mahasiswa terluka hingga berdarah.

Aprillia menuturkan petugas polisi yang berjaga diduga melakukan kekerasan seksual terhadap mahasiswa Papua saat kericuhan pecah. "Aparat sempat meremas alat vital dan menendang dada perempuan dari mahasiswa Papua," katanya saat diwawancarai di Stadion Presisi, Kompleks Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat 11 Maret 2022.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara Kapolsek Sawah Besar Komisaris Maulana Mukarom mengatakan Kasat Intel Polres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Ferikson selaku Kasat Intel Polres Jakarta Pusat Ferikson Tampubolon mengalami luka di kepala.

Menurut Maulana, Ferikson mendapatkan luka pada bagian kepala. Pelipis bagian kanannya sobek hingga berdarah. Saat ini, Ferikson telah mendapatkan perawatan medis.

"Kasat Intel Polres Jakarta Pusat yang jadi korban pemukulan oleh pendemo mahasiswa Papua," kata Maulana saat dihubungi Jumat, 11 Maret 2022.

Ditanya mengenai pemukulan terhadap Polisi hingga terluka di bagian kepala, Vincent membantah pemberitaan yang ada bahwa itu karena pemukulan benda tumpul.

"Saya tidak membenarkan kami membawa batu dan lain-lain. Saya kira sangat keliru sekali. Itu kan area ring satu di sebelah Sekretariat Negara, di sana tidak ada batu. Pada saat aksi pun Mahasiswa Papua tidak pernah sekalipun membawa batu," kata Vincent.

Polisi Tangkap Sejumlah Mahasiswa

Setelah kericuan mereda, polisi menangkap sejumlah mahasiswa dan membawanya ke Polda Metro Jaya. Berdasarkan pantauan, polisi menjemur 102 mahasiswa Papua di Stadion Presisi Polda Metro Jaya.

Pada pukul 19.00 WIB, polisi melepas para mahasiswa Papua ini. Mereka lalu bergerak menuju kantor LBH Jakarta.

Baca juga: KSP Kecam Demo Mahasiswa Papua yang Ricuh dan Lukai Anggota Polisi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

18 jam lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua


Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

21 jam lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.


Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

22 jam lalu

Suasana aparat gabungan TNI-Polri dari Brimob dan Kopassus diturunkan ke Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, untuk memburu kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) setelah pembakaran sekolah di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua Tengah, Jumat, 3 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.


Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Aparat gabungan Polri-TNI berjaga setelah KKB menyerang Bandara Bilorai Sugapa, di Intan Jaya, Rabu, 8 Maret 2023. Penembakan diduga ulah Kelompok Kriminal Bersenjata Kodap VIII Intan Jaya pimpinan Apen Kobogau yang bersama dengan Apertinus Kobogau. Dok. Humas Polda Papua
Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.


Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.


Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.


5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,