Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Tahun Misteri Kematian Akseyna Ahad Dori, Simak Deretan Fakta-faktanya

Reporter

image-gnews
Akseyna Ahad Dori. Facebook.com
Akseyna Ahad Dori. Facebook.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat tujuh tahun lalu, 26 Maret 2015, jenazah Akseyna Ahad Dori ditemukan mengambang di Danau Kenangan, Universitas Indonesia. Namun kasus pembunuhan mahasiswa jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI itu hingga kini belum terungkap.

Mengutip arsip pemberitaan Tempo.co, polisi menyatakan jenazah Akseyna diperkirakan sudah dua hari mengambang. Saat ditemukan jenazah berpakaian sweater hitam dan celana jins hijau lumut, memakai tas ransel, dan bersepatu kets.

Mulanya polisi menduga Akseyna tewas karena bunuh diri. Namun polisi belakangan menduga Aksyena tewas dibunuh.

Pada 3 Februari 2020, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri saat itu, Kombes Asep Adi, mengatakan jika Polres Depok kembali membuka penyelidikan kasus Akseyna dan melakukan olah TKP lagi. Namun Kapolres Depok saat itu Azis Andriansyah membantahnya.

Beberapa hari kemudian Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri saat itu, Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono, menyebut jika polisi bakal memeriksa lokasi penemuan jasad Akseyna jika ada bukti baru dalam penyelidikan. "Seandainya mendapatkan informasi yang baru ataupun mendapatkan fakta-fakta baru dimungkinkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara kembali," katanya Jumat, 7 Februari 2020.

Berikut fakta-fakta kasus pembunuhan Akseyna:

1. Banyak Batu di Dalam Tas

Sejak awal polisi sebenarnya sudah menduga jika Ace, panggilan Akseyna, sebagai korban pembunuhan. Pasalnya di dalam tas Akseyna terdapat batu sebagai pemberat yang diduga untuk mencegah jenazah mengambang.

“Memang banyak batu besar di dalam tas ranselnya. Kami masih mengidentifikasi korban dan identitasnya juga," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Beji saat itu Ajun Komisaris Polisi Syah Johan kepada Tempo, sehari setelah penemuan jenazah.

Polisi Belum Bersedia Ungkap Hasil Otopsi Akseyna

2. Polisi Sempat Menduga Kasus Bunuh Diri

Juru bicara Kepolisian Resor Depok Inspektur Dua Bagus Suwardi saat itu sempat mengatakan bahwa kematian Akseyna merupakan kejadian bunuh diri. "Berdasarkan bukti kemungkinan bunuh diri," kata Bagus, 8 April 2015.

Bukti yang dimaksud adalah temuan batu dalam tas Akseyna sebagai alat untuk menenggelamkan diri. Namun danau tempat jasad Akseyna terlalu dangkal. Akseyna ditemukan mengapung 1 meter dari tepi danau. Kedalaman air di titik itu hanya 1,5 meter, sedangkan tinggi Akseyna 1,7 meter.

3. Akseyna Masih Hidup Saat di Dalam Air

Tim forensik Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, yang mengotopsi jenazah Akseyna, menemukan beberapa luka memar.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Metro Jaya saat itu, Komisaris Besar Musyafak, menjelaskan luka memar yang ditemukan itu bisa akibat dari benda tumpul. "Tapi bukan berarti dipukul, bisa karena terbentur," katanya kepada Tempo.

Dari hasil pemeriksaan forensik, Akseyna masih bernapas saat berada di dalam air. Itu diketahui karena ada pasir dan air di dalam paru-parunya yang terhirup ketika tenggelam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Musyafak, Akseyna meninggal karena lemas pada paru-paru lantaran tidak ada udara dan menghirup air. "Itu penyebab kematiannya, tapi apakah tenggelam sendiri atau ditenggelamkan, ini yang masih diselidiki dan ranahnya penyidik," ujar Musyafak.

4. Polisi Menyatakan Akseyna Dibunuh

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat itu, Komisaris Besar Khrisna Murti, mengatakan menyebut kematian Akseyna tidak wajar. “"Agak aneh jika dia bunuh diri," katanya, Kamis, 4 Juni 2015.

Polisi menemukan jika sepatu bagian belakang Akseyna rusak dan mengindikasikan dia diseret seseorang. Selain itu, ditemukan pula lebam di wajah Akseyna. Temuan lainnya adalah ketinggian air danau UI saat itu yang lebih rendah dari tinggi korban.

Polisi: Kematian Akseyna Tidak Wajar

5. Surat Wasiat Palsu

Seorang teman Akseyna, Achmad Jibril Jamaluddin, menyerahkan surat pendek bertuliskan "Will not return for eternity, please don't search for existence, my apologies for everything" kepada Mardoto, ayah kandung Akseyna, ketika mencari anaknya ke kampus pada 30 Maret 2015.

Jibril mengaku menemukan surat itu ketika masuk dan menginap di kamar kos Akseyna sehari sebelumnya. Terdapat coretan perubahan kata dalam surat. Kata "never" dicoret menjadi "not", kata "ever" menjadi "eternity", dan kata "me" menjadi "existence".

Grafolog dari American Handwriting Analysis Foundation, Deborah Dewi, meragukan surat wasiat itu sepenuhnya ditulis Akseyna. Ia pun menilai ada kejanggalan dalam tulisan itu dan menganalisinya. Menurut dia, arah kemiringan tulisan dalam kalimat perpisahan berbentuk vertikal, sedangkan kemiringan tulisan asli Akseyna diagonal ke arah kanan. Kemiringan juga ditemukan pada tanda tangan mahasiswa UI itu.

Gaya penulisan huruf "g" pada kedua tulisan. Deborah melingkari setiap huruf "g" yang ada pada surat wasiat itu. Huruf “g” dalam tulisan itu berbeda dengan yang ditulis dalam biodata Akseyna. Gaya tulisan khas huruf itu memiliki dua garis mengulang di dekat kepala huruf.

6. Akun Twitter Akseyna Aktif

Akun Twitter @akseyna tertangkap aktif sejak pekan terakhir Juni 2015, tepatnya pada 3 Juli 2015. Bunyinya singkat; "Test". Lantas, pada Kamis, 10 Juli 2015, pukul 12.32, akun itu kembali mencuitkan kalimat, "Saya sahabatnya Ace -R-."

Dan pada Sabtu, 11 Juli 2015, sekitar pukul 18.00, akun tersebut mencuitkan kalimat agak panjang dengan nada ancaman balas dendam, yang berbunyi: "SY JANJI, AKN BLS SMUA PRBUATAN KALIAN TRHDAP ACE, SY AKN BLJR MNJADI “KALIAN” & TENTUNYA MELAKUKAN HAL SAMA DGN CRA SY SNDIRI, CAMKAN ! -R-."

Aktifnya akun Twitter Akseyna membuat polisi memburu siapa yang mengakses dan menuliskan pesan-pesan tersebut

Baca juga: Penembak Laskar FPI Divonis Lepas, PA 212: Terus yang Bunuh Genderuwo?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

1 jam lalu

Aparat gabungan TNI-Polri bersiaga saat terjadi baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM di Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, pada Jumat, 10 Mei 2024. Dok. Humas Polda Papua
Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya


Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

2 jam lalu

Dir Siber Brigjen Pol. Adi Vivid Agustiadi Bachtiar memberikan keterangan saat koferensi pers kasus tindak pidana akses ilegal dalam peretasan kartu kredit untuk pembayaran di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2023. Dalam keteranganya, dua tersangka berinisial DK berhasil ditangkap dan SB menjalani proses hukum di Jepang, dari hasil retasanya melalui Marketplace Be-stok merugikan masyarakat Jepang sebanyak 1,6 miliar, dan kini tersangka terancam hukuman 12 tahun kurungan penjara. TEPO/ Febri Angga Palguna
Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP


Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

6 jam lalu

Iptu Rudiana orang tua Eki dalam kasus pembunuhan 'Vina Cirebon. FOTO/Instagram
Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.


Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

6 jam lalu

Pemimpin partai SMER-SSD Robert Fico berjalan di luar markas partainya pada hari pemilihan parlemen awal negara itu di Bratislava, Slovakia, 30 September 2023. REUTERS/Eva Korinkova
Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.


Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

20 jam lalu

Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana dikonfirmasi terkait perundungan siswi SMP di Mapolres Metro Depok, Jumat, 17 Mei 2024. Foto: TEMPO/Ricky Juliansyah
Polres Metro Depok Tahan Dua Anak Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bojonggede

Peristiwa bullying atau perundungan siswi SMP ini viral di media sosial.


Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

1 hari lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico. REUTERS/Laurent Dubrule
Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova


Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Keluarga Vina bertemu Hotman Paris dalam jumpa pers di salah satu mal di Jakarta Barat. Tampak hadir ayah Vina, Wasnadi, ibu Vina, Sukaesih dan kakak Vina, Marliana, Kamis 16 Mei 2024. ANTARA/Risky Syukur
Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.


Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang


Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

1 hari lalu

Poster Film Vina sebelum 7 Hari. Dee Company
Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari


Vokasi UI Gandeng EVOS Kenalkan Industri eSports kepada Mahasiswanya di Prodi Ini

1 hari lalu

Tim eSport EVOS. Liquipedia.net
Vokasi UI Gandeng EVOS Kenalkan Industri eSports kepada Mahasiswanya di Prodi Ini

Universitas Indonesia (UI) melalui Program Studi Produksi Media, Program Pendidikan Vokasi, membangun kolaborasi strategis dengan EVOS.