TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Kepolisian Sektor Ciputat melakukan penyekatan di 11 titik guna mencegah pelajar yang akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti demo 11 April 2022.
"Dalam rangka persiapan unjuk rasa yang berangkat ke Jakarta, tugas kami hari ni adalah melakukan penyekatan terhadap adik-adik kita anak sekolah SMP, SMA, dan STM yang akan berangkat ke Jakarta," kata Kapolsek Ciputat Timur Komisaris Yulianto saat ditemui di pos pantau Sandratex, Senin,11 April 2022.
Menurut Yulianto, dalam pengamanan dan penyekatan tersebut, pihaknya menurunkan 28 petugas gabungan yang terdiri dari 18 anggota Polisi dan 10 anggota TNI. "Kami sekat ada di tujuh titik yakni di kampus UIN, UMJ, Pos Sandratex, dan empat titik penyekatan lainnya ada di kawasan stasiun kereta api," ungkapnya.
Tujuan dari penyekatan ini, kata Yulianto, yakni menyasar pelajar atau anak di bawah umur agar tidak ikut-ikutan unjuk rasa karena dilarang oleh undang-undang. "Untuk anak sekolah tidak boleh ikut unjuk rasa ke Jakarta. Nanti mereka akan kami lihat, mereka biasanya menggunakan kendaraan bak-bak terbuka," imbuhnya.
Yulianto menuturkan apabila pelajar tersebut nekat menumpang mobil bak terbuka dam tertangkap polisi, maka pelajar tersebut akan ditangkap lalu dibawa ke Polres Tangerang Selatan untuk didata dan dipanggil guru-gurunya.
Rencana keterlibatan pelajar sekolah dalam demo besok ramai di media sosial setelah beredar poster seruan demonstrasi berjudul 'STM Bergerak'.
Salah satu poster berjudul "STMBergerak!!! Se-Jabodetabek" bertuliskan ajakan demo di istana, Jakarta Pusat, pada Senin, 11 April 2022 pukul 13.00 WIB.
Cegah Siswa Ikut Demo, Pemprov DKI Minta Orang Tua Antar Jemput Anaknya
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengimbau orang tua untuk mengantar dan menjemput siswa ke sekolah agar tidak mengikuti demonstrasi mahasiswa 11 April besok.
Kasubag Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja Gah, mengatakan Disdik DKI telah menginstruksikan kepada guru sekolah di Jakarta untuk mengimbau orang tua menjaga anak-anak mereka agar tidak berdemo. “Besok akan diberikan imbauan agar orang tua atau wali murid diupayakan mengantar dan menjemput anak-anak sebelum dan selesai sekolah,” katanya kepada Tempo, Ahad, 10 April 2022.
Ia mengatakan guru dan orang tua agar berkoordinasi untuk saling menjaga dan mengontrol pergerakan anak-anak sekolah agar tidak ikut berunjuk rasa. “Melalui grup WhatsApp forum orang tua siswa, guru menyampaikan agar kita bisa saling menjaga anak-anak kita agar tidak demo,” katanya.
Ia mengatakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta tidak melihat adanya kegentingan keterlibatan pelajar sekolah untuk berdemo. Pasalnya, berkaca pada demonstrasi 2019 lalu ketika sebagian anak-anak sekolah mengaku hanya ikut-ikutan demonstrasi seperti mahasiswa.
MUHAMMAD KURNIANTO
Baca juga:
Antisipasi Demo 11 April, Penumpang Kereta Jarak Jauh bisa Naik dari Jatinegara