TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sempat tertunda akibat kasus Covid-19 yang tiba-tiba melonjak, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hari ini memulai rangkaian soft launching Jakarta International Stadium atau biasa disingkat dengan JIS.
Rangkaian soft launching stadion megah bernilai Rp 4,5 triliun ini ditandai dengan tagline JIS malam #StadionKita. Selain kompetisi International Youth Championship, soft launching JIS juga akan menghadirkan pertunjukan yang melibatkan 75 penampil hingga 127 pekerja kreatif.
Direktur Utama Jakarta Experience Board atau JXB, Novita Dewi mengatakan bahwa soft launching JIS Malam #StadionKita menjadi sinyal baik bagi industri pariwisata.
JXB merupakan BUMD DKI Jakarta yang menjadi penyelenggara Soft Launching JIS Malam #StadionKita. JXB berperan dalam mengelola hospitality seluruh rangkaian acara. Novita berharap, kegiatan ini dapat menjadi awal sejarah lahirnya ikon baru kebanggaan Jakarta.
“Semoga aktivasi berskala internasional ini dapat menjadi penanda bahwa Jakarta sudah siap kembali menjadi tuan rumah bagi event-event internasional, dan dapat menjadi tonggak baru bagi sepak bola Indonesia di mata dunia,” ujar Novitasepertu dikutip dari siaran pers PPID Jakarta, Selasa, 12 April 2022.
Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan PT Jakarta Tourisindo (Jakarta Experience Board), Pancoran Soccer Field (PSF), PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro, dan MNC Media menyelenggarakan rangkaian Soft Launching JIS Malam #StadionKita.
Soft Launching ini merupakan sebuah rangkaian acara yang mengenalkan Jakarta International Stadium sebagai sebuah simbol baru kolaborasi, inklusivitas, keberlanjutan regenerasi urban dan kebangkitan ekonomi kota Jakarta.
Dalam soft launching JIS ini digelar pula turnamen International Youth Championship atau IYC) pada 13-19 April 2022.
Kompetisi IYC menghadirkan empat klub level U-18, yakni dua klub asal Spanyol, Barcelona dan Atletico Madrid, dan dua tim dari dalam negeri, Bali united U-18 dan Indonesia All Star.
Novita menjelaskan, penonton yang hadir untuk menyaksikan pertandingan menggunakan sistem undangan. Sekitar 2.500 orang perwakilan dari komunitas olahraga dan masyarakat umum dari enam wilayah kabupaten dan kota di DKI Jakarta akan diundang untuk hadir sebagai penonton.
Setiap penonton akan mendapatkan jadwal menonton hanya untuk satu pertandingan demi menghindari penumpukan orang yang terlalu besar. Akan dipersiapkan gelang dengan warna yang berbeda untuk setiap pertandingan demi menghindari kecurangan. Jarak duduk juga akan tetap diatur demi meminimalisir kontak antarpenonton.
Baca juga: Rencana Grand Launching JIS, Anies Baswedan: Bepe Jadi Penendang Bola Pertama