TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin menyentil masalah 100 bus listrik TransJakarta yang terlambat beroperasi. Menurut dia, baru tiga bus listrik yang kini mengaspal di jalanan Ibu Kota.
"30 bus listrik itu sudah mangkrak sejak akhir Juni 2021," kata dia dalam pesan teksnya kepada Tempo, Kamis, 19 Mei 2022.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pengoperasian 30 bus listrik pada 8 Maret 2022. Bus-bus ini milik PT Mayasari Bakti selaku mitra PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Sumber Tempo menyampaikan, belum ada Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Transjakarta yang cukup untuk mengisi tenaga 30 bus. Karena itulah baru tiga bus listrik yang melayani penumpang.
Kepala Departemen Komunikasi Korporasi dan CSR PT Transjakarta Iwan Samariansyah mengakui memang belum semua bus listrik beroperasi. Dia menjelaskan, ada syarat yang harus dipenuhi operator.
Salah satunya tersedia stasiun pengisian baterai listrik yang cukup untuk mengisi daya 30 bus. "Kami tidak mau dong misalnya bus sedang berjalan lalu listriknya habis. Kasihan penumpangnya terlantar di jalan," ujar dia saat dihubungi Tempo, Jumat, 19 Mei 2022.
Menurut Iwan, PT Mayasari Bakti belum memenuhi ketentuan SPKLU. PT Mayasari Bakti menyanggupi syarat dari PT Transjakarta, tapi direalisasikan secara bertahap. “Jadi akhirnya bus listrik yang dioperasikan juga baru sedikit,” ucap dia.
Pada tahap awal, bus listrik Transjakarta hanya melintas di rute non-BRT (Bus Rapid Transit) atau non-koridor. Jam operasional mulai pukul 06.00-21.00. Nantinya bus listrik Transjakarta melayani empat rute. Rinciannya adalah Terminal Senen-Bundaran Senayan (1P), Tanah Abang-Terminal Senen (1R), Blok M-Tanah Abang (1N), dan Ragunan-Blok M (6N).
Baca juga: Anies Baswedan Ajak Kerja Sama Bloomberg Realisasikan Bus Listrik Transjakarta
