Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

90 Tahun Bioskop Megaria, Bioskop Tertua ini Cagar Budaya Kelas A

image-gnews
Bioskop Megaria, Jakarta, 1984. Bioskop ini dibangun 1932 dan sampai saat ini masih berdiri. Awalnya bioskop ini bernama Metropole, kemudian pada jaman presiden Soekarno diganti menjadi Megaria. Dok. TEMPO/ Maman Samanhudi
Bioskop Megaria, Jakarta, 1984. Bioskop ini dibangun 1932 dan sampai saat ini masih berdiri. Awalnya bioskop ini bernama Metropole, kemudian pada jaman presiden Soekarno diganti menjadi Megaria. Dok. TEMPO/ Maman Samanhudi
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBioskop Megaria yang terletak di kota Jakarta adalah sebuah gedung bioskop bersejarah yang didirikan pada 1932. Pada tahun tersebut, bangunan ini hanyalah sebuah rumah bagi keluarga Belanda.

Akhirnya, pada 1949 diubah menjadi gedung bioskop. Saat itu, bioskop ini bernama Bioscoop Metropool yang sesuai dengan ejaan bahasa Belanda ketika itu. Lalu sejak tahun 1993, bioskop ini dinobatkan sebagai Cagar Budaya Kelas A oleh Gubernur Jakarta yang menjabat ketika itu, yakni Soerjadi Soedirdja. Penobatan ini sesuai dengan SK Gubernur DKI Jakarta Nomor 475 Tahun 1993.

Bioskop Megaria, Bioskop yang Jadi Cagar Budaya Kelas A

Dengan dinobatkannya sebagai Cagar Budaya Kelas A, membuat gedung ini tidak dapat diubah tampak muka dan gaya arsitektur yang menjadi ciri khas bioskop pertama di Jakarta ini. Kepala Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta tahun 2007, Aurora Tambunan mengatakan “Siapa pun pemilik baru gedung bioskop ini, nantinya tidak boleh mengubah tampak muka, ornamen, dan struktur utama bangunan. Sebab, gedung ini sebagai cagar budaya.” Menurut Aurora, bangunan lainan, seperti toko-toko dan tempat hiburan itu boleh diubah atau dihancurkan karena bukan cagar budaya.

Bioskop Metropole ini diresmikan pada tahun 1949 oleh Mohammad Hatta atau Bung Hatta yang ketika itu menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Lalu pada 1960, bioskop ini berubah nama menjadi Bioskop Megaria karena adanya kebijakan anti-Barat termasuk penamaan dari Presiden Soekarno.

Bioskop ini memiliki lokasi yang berada di dekat persimpangan antara Jalan Pegangsaan Timur, Jalan Diponegoro, dan Jalan Proklamasi. Lokasi tepatnya gedung bioskop ini berada di Jalan Pegangsaan Timur No.21, Jakarta Pusat. Bioskop ini juga berdekatan dengan perlintasan kereta api yang menuju arah Stasiun Cikini. 

Gedung bioskop ini didesain oleh Liauw Goan Sing dengan gaya arsitektur art deco atau yang memiliki kepanjangan art decorative. Gaya ini merupakan bagian dari perkembangan arsitektur art nouveau. Namun,  art nouveau dan art decorative tidak memiliki ornamen yang sama. Art nouveau memiliki ornamen dekoratif, seperti kaca mozaik, ukiran, dan gambar. Sementara itu, art deco memiliki ornamen yang berfokus pada unsur melengkung sehingga tampak gaya arsitektur ini lebih sederhana dan tidak terlalu rumit layaknya art nouveau

Dikutip dari laman encyclopedia.jakarta-tourism.go, hingga sekarang, Bioskop Megaria menjadi satu-satunya bangunan besar dengan gaya arsitektur Art Deco yang masih berdiri tegak di Jakarta. Lahan yang dimiliki bioskop gaya Art Deco ini seluas 11.623 meter persegi (m2) yang dapat menampung 1.446 penonton ketika itu. Area bioskop ini tidak berdiri sendirian karena terdapat toko-toko dan tempat hiburan yang mengelilinginya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada tahun 1989, Bioskop Megaria dibeli oleh grup 21 Cineplex karena mengalami kebangkrutan. Lalu awal 2007, gedung Bioskop Megaria sempat direncanakan untuk dijual dengan harga Rp 15.099 miliar. Namun, rencana tersebut batal pada 2008. Akhirnya, grup 21 Cineplex memperpanjang masa sewa dan melakukan renovasi kembali beberapa bagian tertentu, tanpa mengubah ornamen dan struktur utama karena bangunan ini sebagai cagar budaya.

Nama bioskop ini pun diubah kembali menjadi Metropole XXI. Setelah renovasi selesai pada tahun 2013, grup 21 Cineplex pun menyesuaikan peruntukannya yang semula untuk kelas menengah, sekarang bioskop ini sebagaI gerai kelas atas. 

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca: Bioskop Megaria Tidak Boleh Diubah

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kang Dong Won Membintangi Film The Plot, Simak Sinopsisnya

14 jam lalu

Kang Dong Won. (Soompi)
Kang Dong Won Membintangi Film The Plot, Simak Sinopsisnya

The Plot yang dibintangi Kang Dong Won dijadwalkan tayang perdana di bioskop Korea Selatan pada 29 Mei 2024


The Fall Guy Tayang, Mengenal 2 Pemeran Utama Film Ini

17 jam lalu

Ryan Gosling dalam film The Fall Guy. Dok. Universal Pictures
The Fall Guy Tayang, Mengenal 2 Pemeran Utama Film Ini

The Fall Guy dibintangi Ryan Gosling dan Emily Blunt


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

14 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

18 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.


Sinopsis The Sin, Film Horor Korea Terbaru

19 hari lalu

Film Korea The Sin. Hancinema.net
Sinopsis The Sin, Film Horor Korea Terbaru

Setelah Exhuma menjadi sorotan, film horor okultisme terbaru Korea The Sin telah memikat perhatian sejak tayang di bioskop Indonesia pada 3 April 2024


Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

19 hari lalu

Ario Bayu. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ario Bayu Didapuk Jadi Ketua Komite FFI 2024-2026, Ini Film-Film yang Pernah Dibintanginya

Ario Bayu ditetapkan menjadi Ketua FFI telah memerankan banyak karakter dari beragam film layar lebar. Berikut sebagian filmografinya.


3 Serba-serbi Film The First Omen

20 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
3 Serba-serbi Film The First Omen

Film horor The First Omen telah tayang di bioskop Indonesia, pada 3 April 2024


Sinopsis Dua Hati Biru, Sekuel Dua Garis Biru yang Dibintangi Angga Yunanda

21 hari lalu

Acara official trailer dan konferensi pers Dua Hati Biru. Foto: TEMPO| Jihan Ristiyanti.
Sinopsis Dua Hati Biru, Sekuel Dua Garis Biru yang Dibintangi Angga Yunanda

Berikut sinopsis film Dua Hati Biru yang merupakan sekuel dari film Dua Garis Biru. Film ini menceritakan kehidupan Bima dan Dara sebagai orangtua.


Sinopsis Film The First Omen, Prekuel dari Series The Omen

21 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
Sinopsis Film The First Omen, Prekuel dari Series The Omen

Berikut sinopsis dan alur cerita film The First Omen yang merupakan prekuel dari Series The Omen. prekuel ini kemungkinan akan mengungkap asal Damien.


Raup Pendapatan Rp 5,2 T, Cinema XXI Bagikan Dividen Rp 666,7 Miliar

23 hari lalu

Suasana bioskop XXI di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta, Kamis 10 Maret 2022. Peningkatan kapasitas bioskop menjadi 70 persen ini seiring dengan turunnya status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level dari level 3 ke level 2.. Tempo/Tony Hartawan
Raup Pendapatan Rp 5,2 T, Cinema XXI Bagikan Dividen Rp 666,7 Miliar

Cinema XXI membagikan dividen sebesar Rp 666,7 Miliar dan mengganti direktur utamanya dalam rapat pemegang saham tahunan atau RUPST.