TEMPO.CO, Jakarta - Massa ojek online dari Gabungan Asosiasi dan Aliansi Pengemudi Ojek Daring Indonesia memadati area Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, sejak pukul 14.15 WIB Jumat siang tadi.
Dari pantauan Tempo di lokasi, massa menggunakan atribut dan membawa poster berisi tuntutan serta berbagai aspirasi. Puluhan massa tersebut melakukan longmarch dan dikomandoi oleh satu mobil komando.
Aksi ini diikuti oleh beberapa gabungan dari asosiasi pengemudi ojek online di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Organisasi Pengemudi Ojek Daring Tekab Indonesia, Aliansi Pengemudi Ojek Daring dari Laskar Malari, Patra Indonesia serta Masyarakat Online Seluruh Indonesia (MOSI).
Tiga tuntutan yang disampaikan dalam aksi ini yaitu,
1. Negara legalkan ojek online dengan undang-undang.
2. Tarif ojol berikan wewenangnya kepada daerah provinsi
3. Turunkan biaya sewa aplikasi maksimal 10%
Pada pukul 15.10 WIB, mobil komando dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta mulai berdatangan. Sambil menyerukan kata revolusi, puluhan mahasiswa tersebut bergabung dengan massa dan meramaikan aksi ini.
Salah satu orator dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta menyampaikan pesan kepada Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi, di atas mobil komando. Ia menuntut pembenahan kebijakan yang selama ini membuat rakyat menderita.
"Kebijakan yang sekiranya menderitakan rakyat coba dibenahi, coba dikaji ulang," katanya.
Hingga saat ini, aksi demonstrasi masih terus berlanjut. Gelombang massa juga terus berdatangan ke area Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, untuk menyampaikan aspirasi mereka.
VANIA NOVIE ANDINI