TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Kesehatan DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastrowidjojo meminta Pemprov DKI Jakarta agar lebih perhatian terhadap kesehatan mental. Ia menyarankan bisa memulainya dengan melakukan sosialisasi masif dan skrining rutin.
Politikus PSI itu menuturkan saat ini masalah kesehatan mental banyak dihadapi oleh masyarakat, tapi pengetahuan soal itu masih terbatas. Masih banyak stigma negatif yang melihat bahwa masalah kesehatan mental ini bukan masalah serius.
“Oleh karena itu, sosialisasi perlu digencarkan bersamaan dengan program skrining kesehatan mental terutama terhadap remaja dan masyarakat usia produktif,” kata Anggara dalam keterangannya, Sabtu, 29 Oktober 2022.
Ia menilai potensi sakit bukan hanya dari fisik saja, tapi bisa karena mental. “Dalam dua tahun kita menghadapi pandemi, kesehatan mental menjadi perhatian kita karena akhirnya banyak yang merasakan bahwa potensi sakit itu bukan hanya di fisik saja tapi di mental,” ujar dia.
Menurut data yang Anggara dapatkan, tidak sedikit masyarakat yang mengalami gangguan mental.
Oleh sebab itu, ia menyarankan, pemerintah punya tanggung jawab untuk lebih perhatian dalam urusan kesehatan masyarakat. “Sebagaimana penyakit-penyakit lainnya,” tutur dia.
Ia berharap dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta bisa menyediakan fasilitas konseling dan pemulihan masalah gangguan mental. Namun, persembahan layanannya ini harus merata diseluruh fasilitas kesehatan Pemprov DKI Jakarta.
“Setelah masyarakat paham tentang bagaimana saja masalah kesehatan mental, kita harus dapat menjamin bahwa layanan konseling dapat diakses dengan mudah layaknya masyakat mau berobat,” kata dia. “Saya selaku anggota DPRD siap mendukung alokasi anggaran untuk dapat mewujudkan hal ini”
ALIYYU MEDYATI
Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, WHO Terbitkan Pedoman Penghapusan Stigma