Oleh karena itu, dalam mengelola aset produktif di tengah situasi yang penuh tantangan memerlukan kompetensi korporasi yang terkini, luwes/agile, dan berintegritas.
Atas dasar itu, pada 2022, dilakukanlah proses Transformasi Korporasi agar perusahaan menjadi lebih sehat secara finansial, lebih luwes dalam bergerak dan lebih tahan terhadap perubahan-perubahan.
“Transformasi korporasi ini akan memberikan manfaat kepada seluruh pemegang saham/stakeholder dalam jangka menengah dan panjang yang pada akhirnya akan menciptakan nilai tambah perusahaan yang optimal,” ujar Syachrial.
Menurutnya, PT Jakarta Propertindo sebagai entitas Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) memiliki tanggung jawab memenuhi tugas yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta sekaligus memberikan keuntungan bagi perusahaan.
“Oleh karenanya, organisasi harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan tanggung jawab tersebut. Selanjutnya penempatan karyawan perlu dievaluasi kembali sesuai kompetensi masing-masing,” kata dia.
Manajemen Jakpro, menurut Syachrial, berharap evaluasi organisasi dan penempatan karyawan sesuai kompetensinya dapat memberikan kontribusi terbaik untuk pertumbuhan Jakpro dan memberikan benefit bagi seluruh pemangku kepentingan Jakpro.
“Sehingga Jakpro bisa menjadi perusahaan yang ungggul dan terus berkontribusi bagi pembangunan kota Jakarta yang berkelanjutan,” ujarnya.
Tiga Karangan Bunga Berisi Pesan 'Selamatkan Jakpro'
Tiga karangan bunga dengan pesan “Selamatkan Jakpro” yang ditujukan kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi sempat terpampang di halaman pendopo Balai Kota DKI Jakarta, pagi ini.
Karangan bunga itu berisi permintaan kepada Pj Gubernur dan Ketua DPRD DKI untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di PT Jakarta Propertindo dipajang di halaman pendopo pukul. 10.50 WIB.
“PJ GUB & KETUA DPRD KAMI BUTUH PIMPINAN YANG BERJUANG UNTUK JAKPRO, BUKAN UNTUK ‘SI CANTIK’. DIR. SDM JAKPRO BIANG KELADI,” isi karangan bunga satu.
“PAK HERU & PAK PRAS KAMI 20 KADIV BARU JAKPRO MOHON MAAF TELAH MENJADI BAGIAN DARI NEPOTISME. M. TAUFIQ (DIR SDM) BERTANGGUNG JAWAB,” tulis karangan bungan kedua.
“PAK HERU & PAK PRAS KAMI BUTUH SOSOK ANDA! KONDISI JAKPRO SANGAT MENGKHAWATIRKAN! TOLONG SELAMATKAN JAKPRO,” tulis karangan bungan ketiga.
Karangan bunga itu kini telah disingkirkan dari Pendopo Balai Kota. “Udah sejak 11.30 enggak ada,” kata seorang petugas Pamdal yang bertugas di Pendopo, Selasa siang.
Menurut keterangaannya, karangan bunga yang tidak diketahui siapa pengirimnya tersebut dibuang atas perintah Heru Budi. Berdasarkan pengamatan Tempo, karangan bunga Jakpro itu sudah tidak terlihat pada pukul 12.15.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Endus Persoalan Serius di Jakpro usai Dapat 3 Karangan Bunga Misterius