TEMPO.CO, Jakarta - Tetangga Wowon Erawan alias Aki, 60 tahun, di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengaku sempat mencium bau bangkai dari sekitaran rumah pelaku serial killer tersebut.
Mereka menduga sumber bau tersebut berasal dari lubang tempat mengubur salah seorang korban pembunuhan berantai yang diakukan Wowon dan Duloh.
Deni Setiawan, 40 tahun, warga Kampung Babakan Mande, mengatakan sekitar tiga bulan lalu, dia menggelar hajatan di rumahnya yang bersebelahan dengan rumah Wowon Serial Killer. Saat itu, lanjut dia, bibi Deni mencium ada bau bangkai saat memasak di dapur.
"Bagian dapur kan dekat dengan rumah Wowon, terutama dengan lubang yang ada jenazah. Jadi sempat tercium bau bangkai, dikiranya bangkai kucing atau tikus," ucap Deni di Cianjur, Sabtu 21 Januari 2023.
Bau bangkai sempat tercium selama sepekan lalu kemudian perlahan hilang
Deni mengatakan bau bangkai tersebut tercium selama sepekan. Namun baunya semakin memudar setiap harinya.
"Bertahan sepekan baunya, tapi saat itu tidak terlalu curiga, apalagi menyangka itu bangkai mayat. Karena memang sering ada tikus mati, jadi disangkanya bau bangkai hewan," kata dia.
Wowon Erawan alian Aki, tersangka pembunuhan berantai yang ditangkap Polda Metro Jaya di Bekasi dan Cianjur. Sumber: Istimewa
Deni juga mengaku mengetahui saat Wowon menggali tanah di samping rumahnya. Menurut dia, lubang tersebut dibuat untuk septiktank cadangan.
"Lubangnya dibuat sekitar setahun lalu, katanya buat septiktank cadangan. Semua juga tahu ada lubang di sana, karena lama dibiarkan tapi tidak kunjung ditutup," kata dia.
Lubang septic tank tiba-tiba sudah ditutup
Namun, lanjut dia, lubang tersebut tiba-tiba sudah tertutup dalam satu malam. "Terakhir lihat masih ada lubang, besoknya sudah tertutup. Tapi tidak tahu jam berapa ditutupnya," ucap dia.
Dia mengaku kaget di dalam lubang tersebut ternyata dikubur jenazah balita berusia dua tahun yang merupakan korban kekejian Wowon.
"Kaget begitu tahu dijadikan tempat menguburkan mayat. Karena tidak ketahuan kapan dikuburnya dan lubangnya kapan ditutupnya. Padahal dekat dengan rumah tetangga, kelihatan kalau ada yang melintas," tukasnya.
Sebelumnya, polisi menemukan tiga lubang di dua rumah di Kampung Babakan Mande Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur. Dari dua lubang, ditemukan tiga jenazah korban pembunuhan Wowon dan dua tersangka lainnya.
Sedangkan satu lubang lainnya masih kosong dan diduga disiapkan untuk korban Wowon serial killer berikutnya.
Wowon adalah pelaku utama pembunuhan berantai bersama Duloh. Keduanya dibantu Dede. Kasus serial killer ini terungkap setelah polisi mengusut kasus keracunan satu keluarga di Bekasi.
Sejauh ini, tersangka dalam kasus Wowon Serial Killer ini adalah:
Wowon Erawan alias Aki berperan menyuruh melakukan pembunuhan dan pemberi dana.
Solihin alias Duloh berperan mencari rumah kontrakan, membeli, meracik dan memberikan racun kepada korban.
M Dede Solehudin berperan membeli kopi dan menggali lubang untuk mengubur korban.
3 tersangka pembunuhan berantai yang ditangkap Polda Metro Jaya di Bekasi dan Cianjur. Sumber: Istimewa
Wowon Serial Killer ini terungkap setelah polisi menyelidiki kasus satu keluarga meninggal keracunan di Bantargebang, Bekasi pada Kamis, 12 Januari 2023.
Kasus keracunan satu keluarga di Bekasi
Korban tewas di Kota Bekasi adalah Ai Maemunah (40 tahun), Ridwan Abdul Muiz (23 tahun), dan M. Riswandi (17 tahun). Mereka terbujur kaku setelah minum kopi mengandung racun pestisida. Sedangkan korban selamat adalah NAS (5) yang kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
M. Dede Solihudin yang ikut keracunan saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Bantargebang. Dia diduga juga minum kopi beracun bersama para korban lain di rumah kontrakan mereka di Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi. Itu merupakan bagian dari skenario pembunuhan berencananya
Dari hasil penyelidikan, pelaku membunuh para korban karena dianggap berbahaya. Para korban yang masih keluarga dekat ini dianggap mengetahui jejak penipuan dan pembunuhan korban sebelumnya di Garut dan Cianjur.
Modus penipuan yang dilakukan Duloh dengan bantuan Wowon adalah iming-iming dapat memberi kekayaan dengan kekuatan supranatural. Polisi juga masih menelusuri mengapa ada anak kecil ikut jadi korban pembunuhan berantai ini.
Baca juga: Masih Jadi Misteri bagi Polisi: Mengapa Dua Balita Ikut Dibunuh dalam Serial Killer Wowon dan Duloh?