Sementara itu, penilaian terhadap penyesuaian jam kerja diserahkan kepada masing-masing entitas. “Tentu yang akan melakukan penilaian apakah pengaturan jam kerjanya jam 8, jam 9, dan seterusnya, efektif atau tidak, efisien atau tidak dari masing-masing entitas,” ucapnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membuka opsi warga bisa memilih bekerja dari rumah alias work from home (WFH) jika Ibu Kota berpotensi banjir saat hujan deras. Dia meminta jajaran pemerintah DKI untuk segera menginformasikan kepada warga apabila kondisi cuaca memburuk.
"Memberikan informasi bahwa titik-titik rawan kemacetan, diberi informasi sehingga masyarakat pengguna lalu lintas bisa memilih jalur, bisa memilih mungkin bisa WFH," kata dia di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin, 24 Oktober 2022.
Kemarin, Heru memimpin apel gabungan penanganan kemacetan lalu lintas Jakarta. Dia mengingatkan agar petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Dinas Perhubungan DKI, hingga Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menginformasikan titik rawan genangan hingga kemacetan lebih awal.
Pilihan Editor: Zoom Akan Berhentikan 1.300 Karyawan Saat Musim WFH Mereda
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini