TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler metropolitan pada Senin pagi dimulai dari mantan Gubernur Lemhanas Agum Gumelar berharap para staf Gubernur Anies Baswedan di Pemprov DKI Jakarta rela membantu Heru Budi. Agum menilai Heru Budi sebagai sosok yang tidak banyak bicara, namun banyak bekerja.
Berita kedua adalah istri KSP Moeldoko, Koesni Harningsih dimakamkan dengan upacara militer di TMP Bahagia Pondok Aren. Koesni tutup usia di RSPAD Gatot Subroto pada Ahad, pukul 04.49 akibat sakit.
Berita ketiga adalah cerita Ketua RT tentang warga Kampung Tanah Merah pernah membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 1992. Pembayaran pajak ini diberikan kepada warga yang diberi izin untuk menggarap lahan di sekitar depo Plumpang.
Berikut 3 berita terpopuler kanal metropolitan pada Senin, 13 Maret 2023:
1. Agum Gumelar Berharap Staf Anies Baswedan Rela Membantu Heru Budi di DKI
Ketua Umum Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) Jenderal TNI Purnawirawan Agum Gumelar menyoroti kinerja Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono selama memimpin Jakarta. Heru menggantikan posisi Gubernur DKI Anies Baswedan sejak Oktober 2022.
Agum menilai Heru Budi sebagai sosok yang tidak banyak bicara, namun banyak bekerja.
"Sementara, sekilas saya lihat Pak Heru tidak banyak bicara tapi banyak bekerja," kata Agum saat ditemui pada acara Jalan Sehat Nusantara di GBK, Minggu, 12 Maret 2023.
Menurutnya, hal tersebut merupakan sebuah modal yang harus dikembangkan untuk mengatasi permasalahan Jakarta yang sangat kompleks. Eks Gubernur Lemhanas itu berharap para staf Gubernur Anies Baswedan di Pemprov DKI Jakarta bersedia membantu Heru Budi memimpin Jakarta.
"Jadi diharapkan staf-staf yang dulu membantu gubernur yang lama itu harus punya kerelaan penuh untuk membantu gubernur yang baru ini," kata mantan Gubernur Lemhasan itu.
Berharap Pemilu 2024 Lebih Baik daripada 2019
Dalam kesempatan yang sama, mantan Menteri Pertahanan itu juga berharap agar situasi Pemilu 2024 bisa lebih baik dibanding Pemilu 2019 lalu.
"Ini harapan rakyat banyak. (Semoga) situasi 2024 tidak lebih jelek dari 2019. Jadi harus lebih baik," kata Agum.
Ia juga menjelaskan bahwa jika dalam Pemilu terjadi polarisasi itu adalah hal yang biasa. Terpenting adalah masyarakat dan semua pihak bisa bersikap dewasa dalam menghadapinya.
"Perbedaan pemilih itu adalah sesuatu yang wajar. Tapi perbedaan pemilih ini harus berakhir, harus selesai tidak ada lagi perbedaan ketika pilpres selesai," kata Agum Gumelar.
Selanjutnya istri Moeldoko KSP, Koesni Harningsih dimakamkan dengan upacara militer...