TEMPO.CO, Bogor - Kapolresta Bogor Kota Komisaris Besar Polisi Bismo Teguh Prakoso mengatakan usai membacok Arya Saputra, ketiga tersangka pembacokan sempat masuk sekolah. Ketika ditanya gurunya soal kasus pembacokan yang menewaskan siswa SMK Bina Warga Bogor itu, mereka berbohong dan kabur.
Hal itu diceritakan MA, 17 tahun dan SA, 18, dua tersangka pembacokan yang menyebabkan seorang siswa SMK tewas pada Jumat 10 Maret lalu.
“Kepada penyidik, kedua pelaku yang sudah diamankan di Polresta Bogor Kota mengaku sebelum ketiganya kabur untuk melarikan diri mereka sempat datang ke sekolahnya,” kata Bismo, Selasa, 14 Maret 2023.
Pada saat itu, mereka bertemu dengan seorang gurunya yang menanyakan kasus pembacokan di Simpang lampu merah Pomad itu. “Akan tetapi ketiganya menjawab pertanyaan gurunya itu bukan mereka pelakunya,” ujar Bismo.
Setelah mengetahui siswa SMK Bina Warga Bogor meninggal akibat sabetan golok panjang (gobang) yang dilakukan ARS alias Tukul, ketiganya langsung kabur. “Setelah pulang sekolah mereka pun langsung kabur melarikan diri, “ kata dia.
Selanjutnya pembacokan Arya Saputra dilakukan secara acak usai ada tantangan di IG...