Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mencicipi Kuliner Khas Betawi, Es Selendang Mayang yang Manis dan Gurih

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Es Selendang Mayang. TEMPO/Subekti
Es Selendang Mayang. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang beragam. Setiap hidangan memiliki ciri khas yang telah turun-temurun diwariskan oleh nenek moyang.

Salah satu kuliner yang masih eksis hingga kini yakni berasal dari Betawi. Sejarahnya yang begitu dinamis membuat kulinernya dipengaruhi oleh budaya China, Eropa, dan Arab.

Budayawan Betawi Yahya Andi Saputra menuturkan ada rasa khas saat mencoba kuliner dari daerah asalnya. Orang Betawi akan selalu merindukan makanan yang sejak kecil ditemuinya.

Kuliner Betawi memang tak akan lekang oleh zaman karena cita rasanya yang selalu cocok di lidah masyarakat. Namun, di balik itu, ada juga peran Pemerintah yang terus menggaungkan beragam budaya suku bertempat tinggal di Jakarta tersebut.

Bahkan, modernisasi kuliner memang sudah dilakukan sejak dulu sehingga tidak masalah jika kuliner Betawi ditampilkan dalam berbagai rupa. Dari hal itulah maka kuliner Betawi akan terus terdengar.

Selain ciri khas makanan Betawi yang dikenal memiliki rasa sedap dan gurih, ada juga minumannya yang tak kalah menggoda untuk dikulik, salah satunya yakni es selendang mayang.

Selendang mayang mulai dikenal pada akhir abad 19. Minuman jajanan ini memiliki cita rasa khas perpaduan manis dan gurih, warna cantik dari tepung sagu, serta diguyur dengan kuah santan gurih. Para pecinta kuliner Betawi bisa dengan mudah menemukannya di pasaran, pusat perbelanjaan, maupun festival kuliner.

Sejarah selendang mayang

Yahya menceritakan sejarah selendang mayang dari kisah turun-temurun serta berbagai sumber yang didapatnya.

Selendang berasal dari cerita rakyat Si Jampang yakni seorang jagoan Betawi yang dikenal sebagai perampok, yang hasilnya akan dibagikan kepada rakyat miskin, kala itu.
Alkisah, pria ini lalu jatuh hati kepada wanita bernama Mayangsari hingga rela melakukan apa pun.

Penampilan Mayangsari yang memiliki rambut terurai dan ikal, hidung mancung, serta mata indah meneduhkan, menggambarkannya sebagai wanita berparas cantik.

Orang-orang mengasumsikan Mayangsari sebagai inspirasi nama untuk minuman dengan tampilan menarik dan segar sehingga selendang mayang ini diibaratkan dapat dinikmati bagi pandangan mata maupun rasa.

Hingga hari ini selendang mayang masih menjadi kuliner populer di tengah masyarakat. Rasanya yang manis-gurih dan penampilannya yang menggugah selera, bisa dengan mudah cocok di lidah banyak orang.

Kendati demikian, budayawan tersebut berharap Pemerintah semakin memberikan perhatiannya kepada para pelaku usaha kuliner Betawi saat ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah disarankan tak hanya mengeluarkan peraturan melalui undang-undang, namun juga mengimplementasikan dengan memberikan ruang, modal, bimbingan, seperti kebersihan hingga pengemasan yang higienis kepada para pedagang.

Baca juga: Tokoh Masyarakat Berharap Lebaran Betawi Jadi Agenda Resmi Pemprov DKI

Harapan sang pedagang

Seorang pedagang bernama Ani menuturkan sudah berjualan es selendang mayang sejak 10 tahun lalu. Alasannya berjualan kuliner ini lantaran ingin melestarikan sejarah sebagai suku Betawi. “Saya biasanya jualan di bazar, biasanya laku lebih dari 50 gelas dan bisa mendapat satu juta rupiah sekali acara,” tuturnya saat ditemui di Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2023, awal pekan ini.

Melalui festival ini, minat masyarakat semakin meningkat untuk mengenal dan menyukai kuliner Betawi sehingga tak perlu khawatir akan punahnya budaya termasuk kuliner khas Betawi.

Perempuan berusia 40 tahun itu berharap  kuliner Betawi bisa terus diperjuangkan keberadaannya melalui berbagai kegiatan pameran di berbagai tempat.

Selain itu, dia mengaku telah mendapat banyak ilmu dan pengalaman dari pelatihan dan pengembangan usaha milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Jakpreneur. “Semoga UMKM di Jakarta khususnya kuliner Betawi semakin maju dan terlatih usai bergabung dalam program Jakpreneur,” harapnya.

Pemerintah Provinsi DKI mengajak seluruh warga di Ibu Kota untuk turut memeriahkan rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-496 Kota Jakarta sejak 21 Mei hingga Juli 2023.

"Mari bersama kita meriahkan HUT Kota Jakarta dan sama-sama kita jaga kota ini yang akan menjadi kota bisnis berskala global,” kata Sekretaris Daerah DKI Jakarta Joko Agus Setyono selaku Ketua Panitia HUT Ke-496 Kota Jakarta saat Pencanangan HUT DKI di Silang Utara Monas, Jakarta Pusat.

Pencanangan ditandai dengan pelepasan 496 burung dan penanaman belasan pohon cempaka yang memiliki pesan bahwa Pemprov DKI ingin mengajak seluruh warga Jakarta turut menyukseskan Jakarta sebagai kota bisnis berskala global dengan meningkatkan kualitas dan menjaga kelestarian lingkungan.

Pemprov DKI Jakarta bersinergi dengan berbagai pihak akan menyelenggarakan beragam kegiatan sebagai rangkaian HUT Ke-496 Kota Jakarta. Sejak dibuka, ada acara  Lebaran Betawi di sisi selatan Monas, Pencanangan HUT dan Festival Jakarta Great Sale.

Pilihan Editor: Nostalgia Heru Budi di Lebaran Betawi, Berkali-Kali Singgung Fauzi Bowo

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

1 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).


Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

1 hari lalu

Sejumlah pengunjung mendatangi Solo Indonesia Culinary Festival 2024 yang digelar di halaman parkir sisi timur Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 11 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.


Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

2 hari lalu

Siput Popaco Kuliner Khas dari Morotai/Kisarasa
Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai


Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

4 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Dok. Instagram smindrawati
Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.


Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

4 hari lalu

Saycuan hotpot &bbq/Saycuan
Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina


Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

5 hari lalu

Seorang pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) memasukkan surat suara ke kotak saat simulasi Pemilu 2024 di Pondok Rehabilitasi Sosial Zamrud Biru, Mustikasari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa 13 Februari 2024. Simulasi ini untuk memberikan edukasi kepada pasien ODGJ yang memiliki DPT (Daftar Pemilih Tetap) dan berdasarkan data KPU Kota Bekasi terdapat 1.095 ODGJ yang memilki hak suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?


Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

5 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.


Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

5 hari lalu

Panitia menggelar konferensi pers Munas Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI) 2024 di Hotel Alana Solo, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.


Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

6 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Mayoritas Jakarta Diprakirakan Berawan, Hujan Ringan Malam Hari

Seluruh wilayah DKI Jakarta diprakirakan cerah berawan pada pagi harinya dan sebagian besar berawan pada siang hari.


Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

11 hari lalu

Mie gomak. Instagram
Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru