“Apakah ada credit financing sebagai sebuah alternatif untuk opsi B-nya ketika (pembiayaan bersumber dari APBD seluruhnya) ini tidak bisa terwujud,” kata politisi PKS itu.
Di sisi lain, Direktur Utama PT LRT Jakarta Hendri Saputra mengungkapkan proyek jalur LRT fase 1B akan berjalan selama 22 bulan. Kegiatan-kegiatan pra konstruksi telah dimulai sejak awal tahun ini, misalnya dengan melakukan pemilihan konsultan proyek.
Ihwal skema pembiayaan non APBD, dia mengatakan belum ada skenario pembiayaan proyek di luar dari APBD DKI.
Dia menjelaskan proyek LRT Fase 1B untuk skema pembiayaannya sejauh ini memang melalui Penyertaan Modal Daerah (PMD) yang telah disetujui oleh Pemprov DKI.
“Kalau untuk skema lain masih belum dipikirkan karena butuh waktu cukup lama. Target kami dalam dua tahun ini proyeknya bisa berjalan dengan baik,” kata Hendri.
Pilihan Editor: Anggota DPRD DKI Minta Proyek LRT Velodrome-Manggarai Tak 100 Persen Bergantung APBD
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini