Menutur NR pembayaran yang dilakukan olehnya selalu dibayar penuh sebelum barang tiba. Dia mengaku sebelumnya orderan selalu berhasil dan berjalan dengan baik. Namun belakangan dirinya mendengar kabar tidak sedap tentang sosok kedua orang tersebut.
"Gak DP mas kan pembayaran full. Saya enggak tahu sampai sekarang asetnya banyak apa enggak. Rumah dia aja ternyata, ada mobil rental yang digelapkan," ujarnya.
Angka penipuan yang dijalankan si kembar Rihana dan Rihani mencapai jumlah yang sangat besar, yakni Rp 35 miliar.
Bagaimana model penipuan yang dijalankan si kembar?
Si kembar menjalankan penipuan dengan cara mekanisme pre order (PO) untuk setiap pembelian ponselnya. Jadi, seseorang yang memesan ponsel harus membayar penuh harga barangnya terlebih dahulu untuk kemudian barangnya dikirimkan ke alamat pembeli.
Berdasarkan penuturan salah satu korban, Vicky, pada awalnya dia mengikuti pre order iPhone kepada Rihani yang mengaku sebagai supplier iPhone bergaransi resmi. Transaksi jual beli pertama tersebut berjalan lancar karena iPhone yang dijual Rihani adalah asli dan terdaftar dalam IMEI Indonesia.
Kemudian, Si Kembar Rihana dan Rihani menawarkan Vicky untuk menjadi reseller dengan iming-iming berbagai keuntungan dan harga promo yang besar.
Pada awalnya semua berjalan lancar dari Juni-Oktober 2021 lalu. Namun, memasuki November 2021 hingga Maret 2022 masalah mulai muncul karena barang yang dipesan tidak kunjung dikirimkan. Sempat dijanjikan akan memberi ganti rugi dalam bentuk uang tunai, namun Rihana dan Rihani justru menghilang hingga saat ini.
Diduga jalankan skema ponzi, PPATK lacak rekening Rihana Rihani