TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan DKI Jakarta Mei Ling mengatakan penerimaan APBN DKI hingga 31 Mei 2023 mencapai Rp 774,81 triliun atau 56,92 persen dari target.
Capaian ini meningkat 11,00 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini didukung oleh terakselerasinya hampir seluruh komponen penerimaan.
“Kinerja penerimaan telah mencapai lebih dari 50 persen dari target yang ditetapkan kinerja penerimaan APBN DKI Jakarta hingga 31 Mei 2023 menunjukkan peningkatan yang signifikan,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Juni 2023.
Peningkatan ini didorong oleh berbagai faktor, antara lain pertumbuhan signifikan pada sektor perdagangan; sektor jasa keuangan dan asuransi; sektor jasa transportasi dan pergudangan; serta kenaikan tarif cukai hasil tembakau sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.010/2022 dan 192/PMK.010/2022.
Kinerja Belanja APBN Wilayah DKI Jakarta terealisasi Rp 189,08 triliun atau 30,51 persen dari pagu, mengalami akselerasi jika dibandingkan realisasi belanja periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 27,44 persen dari pagu.
Kontribusi tertinggi realisasi pada komponen Belanja Negara, yaitu Belanja Pemerintah Pusat disumbang antara lain oleh Belanja Bantuan Sosial untuk perlindungan sosial dalam bentuk uang Rp 31,71 triliun, Belanja Bansos untuk jaminan sosial dalam bentuk uang Rp 29,99 triliun; dan Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp 22,74 triliun.
Selain itu, Kinerja Penyaluran Transfer ke Daerah lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi Belanja Transfer ke Daerah (TKD) sampai 31 Mei 2023 mencapai Rp 4,67 triliun atau 24,69 persen dari pagu atau meningkat 25,54 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Realisasi TKD tersebut terdiri atas realisasi Dana Bagi Hasil (DBH) Rp 3,07 triliun, realisasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Rp 1,22 triliun, dan realisasi Transfer Hibah Rp 0,38 triliun.
Adapun TKD DAK Non Fisik yang telah disalurkan pada Mei 2023 merupakan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Rp 28,57 miliar. Sementara transfer hibah yang telah terealisasi Rp 0,38 triliun merupakan hibah proyek Mass Rapid Transit (MRT).
“Peningkatan dalam penyaluran transfer ke daerah ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah yang lebih baik,” ujarnya.
Pilihan Editor: Kronologi Viralnya Warga Perumahan di Bekasi Terkungkung Pagar Beton, Pengembang Serobot Lahan