TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur I Wayan Koster mengatakan pihaknya kini fokus mengatasi kemacetan di Bali. Ia merasa perlu belajar dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
“Baru saja ditunjuk oleh Pak Dirjen Otonomi Daerah, Perda yang kami tuangkan untuk mengatur ulang kembali 100 tahun ke depan. Transportasi masuk bagian dari pada komponen haluan Bali ke depan,” kata Wayan Koster di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 10 Juli 2023.
Koster menjelaskan Pemerintah Provinsi Bali harus meningkatkan pelayanan transportasi publik. Sebab, wilayah yang menjadi destinasi wisata, seperti Kuta, Denpasar, Sanur, Gianyar, Ubud, dan Tabanan kian macet.
“Daya tariknya (Bali) semakin meningkat terlihat dari data dalam periode ini sampai akhir 2023, kunjungan ke Bali akan meningkat sampai Desember. Hotel sekarang di Bali sudah full booked,” ujarnya.
Koster berujar tidak ada pilihan lain bagi Pemprov Bali kecuali mengembangkan layanan transportasi publik berbasis rel, yaitu LRT.
“Tidak mudah karena budaya masyarakat Bali itu sangat suka pakai sepeda motor daripada tranportasi umum, tapi saya kira kondisi akan menuntut dan mengubah perilaku masyarakat di Bali,” ucap dia.
Wayan Koster hari ini bertemu dengan Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono dan direksi PT MRT Jakarta untuk menandatangi kesepakatan bersama tentang pengembangan potensi daerah dan peningkatan pelayanan publik.
“Mudah-mudahan ini akan berjalan lancar ke depan, sehingga Bali akan memiliki tranportasi publik yang layak untuk pelayanan publik maupun wisawatan yang berkunjung ke Bali,” ucap dia.
Studi Kelayakan LRT Bali Selesai 2023
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali IGW Samsi Gunarta mengatakan tahap studi kelayakan atau feasibility study proyek Light Rail Transit (LRT) di daerahnya akan rampung tahun ini. Setelah itu Pemprov Bali akan membahas pembiayaan dan pengembaliannya.
Gunarta menuturkan jarak LRT yang akan dibangun di Bali total 9,4 kilometer. Pihaknya sudah melakukan studi kelayakan rute dari Sentral Parkir Kuta ke Seminyak. Sementara yang belum dikaji dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Sentral Parkir Kuta.
“Dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Sentral parkir Kuta kereta bawah tanah, kemudian Sentral Parkir Kuta ke Seminyak di atas. Namun, masih dibagi lagi, dihitung, apakah di bawah atau di atas karena kami tidak mau lalu lintasnya terganggu juga,” ucap Gunarta dikutip dari Antara , 23 Mei 2023.
Pilihan Editor: Tertarik Jajal Soft Launching LRT Jabodebek? Berikut Cara Mendapatkan Tiketnya