TEMPO.CO, Jakarta - Ayah Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan, Tagor Lumbantoruan, menyatakan keberatan apabila anaknya diminta membayar restitusi seperti Mario Dandy Satriyo. Tagor tak sanggup jika harus menanggung biaya ganti rugi tersebut untuk diberikan kepada korban penganiayaan, Crystalino David Ozora.
"Saya keberatan karena tidak kemampuan ekonomi," kata dia usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 27 Juli 2023.
Sebelumnya, Jonathan Latumahina selaku ayah David mengajukan restitusi senilai Rp 52 miliar. Akan tetapi, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menilai, total restitusi yang harus dibayar Mario Dandy mencapai Rp 120 miliar.
Biaya ini untuk mengganti biaya berobat David di Rumah Sakit Mayapada Kuningan, Jakarta Selatan. Kemudian dana berobat di rumah, terapi, biaya operasional keluarga yang ikut membantu, hingga transportasi selama perawatan David.
Meski menyatakan keberatan, tapi ayah Shane Lukas pasrah jika anaknya harus ikut menanggung restitusi. Tagor mengaku tidak lagi memiliki pekerjaan akibat terdampak pandemi Covid-19.
"Saya percaya dengan doa-doa saya juga bahwa hakim ini adalah perpanjangan tangan Tuhan," ucap dia.
Mario diminta membayar restitusi akibat perbuatannya yang menganiaya David pada 20 Februari 2023. Mario menendang kepala David berkali-kali hingga koma.
Akibatnya, anak pengurus GP Ansor itu menderita diffuse axonal injury stage 2 dan kemungkinan tak bisa kembali pulih 100 persen. Shane Lukas terlibat dalam kasus ini lantaran merekam penganiayaan yang dilakukan Mario.
Ayah Mario Dandy, Rafael Alun Trisambodo, sudah menyatakan menolak membayar restitusi Rp 120 miliar. Alasannya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menyita aset Rafael karena kasus dugaan gratifikasi.
Sementara itu, Jonathan Latumahina tak ambil pusing apabila Mario Dandy tak sanggup membayar restitusi. Dia berharap restitusi bisa diganti dengan hukuman penjara. Namun, dia berserah pada keputusan majelis hakim.
Pilihan Editor: Dukung Heru Budi Audit Pembangunan JIS, PSI: Pendukung Anies Baswedan Jangan Panik