TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta Menteri PUPR dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI untuk segera merampungkan normalisasi Ciliwung. Menurut dia, pemerintah baru menyelesaikan normalisasi di Kali Ciliwung sepanjang 16 kilometer dari total yang direncanakan 33 kilometer.
"Sehingga masih tersisa 17 kilometer. Ini saya minta Menteri PU (Basuki Hadimuljono), Pak Gubernur (Heru Budi) bersama-sama untuk menyelesaikan ini, termasuk penanganan di 12 sungai yang mengalir, melintasi DKI Jakarta juga harus dinormalisasi," kata Jokowi usai peresmian Sodetan Ciliwung, Jakarta Timur, Senin, 31 Juli 2023, dilansir dari ANTARA.
Sebelumnya, normalisasi Ciliwung mandek sejak era mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Kini, Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono akan memulai kembali normalisasi sungai sebagai bagian dari upaya penanggulangan banjir di Ibu Kota.
Pemerintah Provinsi DKI alias Pemprov DKI melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) telah mengalokasikan anggaran Rp 469,29 miliar untuk normalisasi Ciliwung. Anggaran ini masuk dalam APBD DKI 2023 yang difokuskan untuk pembebasan lahan di empat kelurahan prioritas.
Jokowi menuturkan normalisasi Ciliwung adalah pekerjaan jangka panjang. "Ini pekerjaan jangka panjang, belum urusan menangani rob dari arah Utara, dari arah laut, ini persoalan besar juga," ucap dia.
Selain normalisasi, pemerintah juga memiliki program lain untuk mengatasi banjir Jakarta. Misalnya, pembangunan waduk Ciawi dan Sukamahi di Jawa Barat yang berfungsi mencegah air agar tak mengalir ke Ibu Kota. Jokowi berujar, penanganan banjir Jakarta harus dilakukan dari hulu sampai hilir.
"Sudah dicegat airnya itu di Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi, tapi kan juga masih ada yang terus (banjir). Di sini ada normalisasi Sungai Ciliwung, kemudian ada banjir kanal (timur)," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Pilihan Editor: Tolak Tawaran Bantuan Perusahaan Pemilik Kabel Optik, Ayah Sultan Rifat: Sedih Saya Dikatain Begitu