Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PPDB di Tangerang Selatan, Sekolah Konfirmasi Jalur Tol Penerimaan Peserta Didik Baru

image-gnews
Ilustrasi PPDB Online (siap-ppdb.com)
Ilustrasi PPDB Online (siap-ppdb.com)
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Viral unggahan di media sosial mengungkap kondisi SMPN 12 Tangerang Selatan yang ruang-ruang kelasnya bisa terisi sampai 50 bahkan 70 siswa pasca-PPDB. Disebut telah menjadi rahasia umum, sebagian siswa akhirnya diminta membawa meja tulis lipat dari rumah karena tak kebagian meja di sekolah.

Sekolah sempat memberi klarifikasi dengan menyebut adanya dua ruang kelas yang terpaksa tak digunakan karena alasan rusak mulai tahun ini. Kepada TEMPO, pada Selasa 8 Agustus 2023, kedua ruang kelas itu ditunjukkan ada di lantai atas namun dikunci rapat.

Tapi belakangan diakui adanya jalur-jalur di PPDB yang membuat sekolah itu begitu padat--di luar kendali. Ini yang membuat SMPN 12 memiliki sekitar 500 peserta didik baru usai PPDB yang baru lalu. Padahal, dari sekitar 900 yang mendaftar, hanya 320 yang dinyatakan diterima lewat jalur resmi. 

"Kami overload lah," kata juru bicara SMPN 12 Imas Mahdalena. Dia menambahkan, "Kami menolak (titipan), tapi tidak tahu pada masuk. Seharusnya tidak diterima. (Tapi) Kami hanya bawahan."

Imas mengaku telah bertanya kepada para orang tua siswa perihal jalur yang ditempuh hingga berhak duduk di bangku sekolah ini. "Saya tidak tahu jalurnya dari mana, tapi ketika mereka saya tanya, 'lewat jalur mana, afirmasi bukan?' Mereka jawab, 'kami jalur tol, gaib'," ujarnya.

Itu sebabnya, Imas menambahkan, sempat terdapat 4 rombongan belajar terdiri dari 70 siswa bahkan lebih. Hal tersebut sempat membuat sekolah kuwalahan. "Tapi sekarang ini sudah terurai tidak sampai 72, dengan menerapkan pagi dan siang," kata dia.


Sekolah Mengaku Sudah Menolak Titipan

Imas mengaku tidak sedikit orang yang meminta sekolah untuk bisa menerima siswa didik baru di sekolah ini dengan jalur tidak biasa. Kepada TEMPO, dia sempat menunjukan salah satu percakapan dengan seseorang yang meminta dirinya untuk bisa memasukkan peserta didik baru di sekolah ini.

SMPN 12 Kota Tangerang Selatan, di Jurangmangu Barat, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa 8 Agustus 2023. (TEMPO/Muhammad Iqbal)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Permintaan dibarengi dengan penawaran sejumlah uang 6 hingga 7 juta rupiah. Permintaan ditolak disertai pemahaman soal jalur dan aturan yang berlaku. 

Menurut Imas, banyak permintaan semacam itu saat PPDB sudah resmi ditutup. "Banyak banget yang datang ke sini pagi-siang-malam. Kami kan dianggapnya menerima terus terusan jadi membeludak. Itupun yang ditolak oleh kami sebenarnya," ujarnya.


Diadukan ke Menteri Nadiem Makarim

Sebelumnya, viral sebuah unggahan di media sosial tentang aduan dan keluhan dari seorang guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang mendapati anak muridnya harus berjejalan dalam rombongan belajar di sebuah SMP Negeri di Tangerang Selatan . Dia berkeluh kesah soal pelaksanaan PPDB yang disebutnya sudah menjadi rahasia publik, banyak diwarnai manipulasi, jatah, dan permainan uang. 

Lewat akun twitter @ocehan_zea, guru ini mencurahkan problem PPDB di Tangerang Selatan tersebut kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim. Dia antara lain menanyakan ihwal penerimaan sekolah berbasis online tersebut. Selama dua tahun belakangan menjadi wali kelas 6 di sekolahnya, guru itu mengungkap proses PPDB yang didapatinya, "membuat sedih dan sakit hati."

Ada tiga hal yang menjadi keprihatinannya. Pertama, sejumlah kejanggalan dalam hal rekapitulasi nilai calon peserta didik baru di sekolah-sekolah. Kedua, beberapa oknum di jalur zonasi memainkan titik rumah, karena pendaftaran memasukkan titik sendiri. Lalu, berlaku jatah atau jalur-jalur penerimaan tak resmi, seperti RT dan RW, lurah, camat, DPRD dan Satpol PP.  

Pilihan Editor: Pagi Ini Cuaca Jakarta Cerah tapi Kualitas Udara Terburuk di Dunia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.


Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

1 hari lalu

Barang bukti seragam polisi di Ditreskrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022. Penyalahgunaan atribut digunakan tersangka tindakan penipuan, yang berhasil meraih lebih dari Rp1 miliar. TEMPO/Cristian Hansen
Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.


4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

2 hari lalu

Ilustrasi PPDB bermasalah. ANTARA
4 Jalur PPDB 2024 Jenjang SD, SMP, dan SMA

jalur PPDB 2024 jenjang SD, SMP, dan SMA


Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

3 hari lalu

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Tima Miroshnichenko
Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.


Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

6 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kawal Putusan BRIN, Ratusan Warga Muncul Akan Kembali Aksi Besok

Besok, ratusan warga Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan akan kembali menggeruduk kantor BRIN untuk meminta hasil mediasi.


BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

6 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan menutup akses menuju kantor BRIN, Kamis 18 April 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
BRIN Wacanakan Alihkan Jalan ke Lingkar Baru, Warga Setu Tangerang Selatan Anggap Belum Layak

Warga Setu, Kota Tangerang Selatan menolak pengalihan akses jalan Lingkar Baru BRIN sebagai jalan pengganti. Dianggap tidak layak untuk digunakan.


Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

6 hari lalu

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie memantau TPS terdampak banjir di Kompleks  Maharta, Pondok Aren, Rabu 14 Februari 2024. Tempo/Muhammad Iqbal
Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.


Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

9 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.


4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

9 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

Soal kasus Kumba Digdowiseiso, begini poin seruan KIKA atas kasus pelanggaran akademik.


Ramai Parkir Liar di Pamulang Square Rp 10 Ribu Plus THR: Pejabat Datang, Sekuriti Menghilang

9 hari lalu

Deretan motor terparkir pada parkiran liar di dekat pusat perbelanjaan, kawasan Kebon Kacang, Jakarta, Rabu, 7 Desember 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ramai Parkir Liar di Pamulang Square Rp 10 Ribu Plus THR: Pejabat Datang, Sekuriti Menghilang

Wakil Wali Kota Tangsel dan sejumlah pejabat mendatangi Pamulang Square untuk mengusut pungli parkir liar, tapi tak mampu menemui petugas sekuriti