TEMPO.CO, Depok - Kampus Universitas Indonesia digegerkan kasus pembunuhan satu mahasiswanya, Muhammad Naufal Zidan, 19 tahun. Polisi telah mengungkap tersangka pelaku pembunuhan mahasiswa UI itu adalah kakak kelasnya di Jurusan Sastra Rusia, FIB UI, yang tengah terlilit utang pinjol setelah merugi dalam investasi kripto.
Naufal dan tersangka, Altafasalya Ardnika Basya, 23 tahun, adalah sesama pelaku investasi mata uang digital tersebut. Tapi, bedanya, Naufal mampu menghasilkan keuntungan. Pembunuhan, kata polisi, bermotif tersangka yang ingin menguasai harta benda korban.
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik Universitas Indonesia (UI) Amelita Lusia diminta tanggapannya atas latar belakang pembunuhan yang diungkap kepolisian tersebut. Menurutnya, kampus tidak ada kewenangan untuk mengawasi investasi yang dilakukan mahasiswanya.
Meski demikian, lanjut Amel, UI akan mengembangkan pendidikan dan mendorong literasi investasi bagi mahasiswa. "Kami akan melakukan itu," katanya, Rabu 9 Agustus 2023.
Sebelumnya Amel, mewakili civitas UI, menyampaikan duka mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan Naufal. Amel mengatakan UI sepenuhnya menyerahkan penanganan kejadian tersebut kepada pihak yang berwenang.
"Jika diperlukan dan sesuai dengan kewenangan UI, tentu kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak yang berwajib," ucap Amel.
Pembunuhan mahasiswa UI, Muhammad Naufal Zidan, diketahui pada Jumat 4 Agustus 2023. Jasadnya ditemukan dengan luka tusuk dan terbungkus plastik kantong sampah di kamar kos-nya di Kukusan, Beji, Depok.
Pilihan Editor: Karyawati Shift Malam Jadi Korban Begal Payudara di Depok, Begini Imbauan Polisi