TEMPO.CO, Jakarta - Geng motor kembali berulah, kali ini dua pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi korban penyerangan dengan senjata tajam. Keduanya dilarikan ke rumah sakit lantaran mendapat luka serius.
Dua orang pelajar yang menjadi korban penyerangan ini saat itu tengah melintas di wilayah Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kedua korban berinisial D dan B itu mengalami luka cukup serius di sekujur tubuhnya akibat disabet menggunakan senjata tajam (sajam) jenis cerurit.
Rio, orang tua B menjelaskan, peristiwa yang menimpa anak lelakinya itu terjadi pada Kamis 10 Agustus 2023 lalu. Saat itu, kata Rio, B dan kedua temannya tengah pulang bersekolah menggunakan sepeda motor.
Saat berada di Jalan Menjangan Raya, mereka bertemu dengan segerombolan anak sekolah yang sudah memegang senjata tajam.
Kata Rio, mereka bertiga sempat diolok-olok sebelum kelompok tersebut melakukan penyerangan. Namun, Rio mengaku tidak mengetahui pasti penyebabnya.
"Iya jadi pas pulang sekolah dia itu bonceng tiga orang satu motor mau isi bensin. Temennya itu minta anterin ke UPJ bintaro sabil mau isi bensin, tiba-tiba pas lewat jembatan dari lawan arah itu gerombolan anak sekolah itu sambil pegang sajam," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu 13 Agustus 2023.
Pada momen itulah, kata Rio, B dan dua rekannya berlari lantaran panik akibat diacungkan sajam. Rio menambah, saat anaknya sempat menjadi bulan-bulanan gangster. Namun, setelah itu berhasil melarikan diri dibantu oleh security taman di sekitar lokasi.
"Karena takut yang bonceng paling belakang itu lompat duluan kabur tapi selamat. Anak saya ditengah bonceng , itu lompat juga lari balik arah. Itu yang gerombolan di depan tiga orang bawa celurit, stik golf, gergaji es, itu anak saya dikepung pas di jembatan disitu dipukulin pakai stik golf ditendang jatuh," ujarnya.
Meskipun sempat melarikan diri, kata Rio, korban kemudian tetap mendapat pengejaran dan penyerangan.
"Sempat lolos, pas diujung mau masuk gerbang di ujung jalan itulah ke tancep celurit. Pas sabetan kedua itu disabet cuma ditangkis pake tangan nah itu luka lengan kirinya, dia lari abis itu ke taman disitu ada satpam sama supir dia minta tolong," ujarnya.
Untuk rekan anaknya yang mengemudikan motor berinisial D. Kata Rio saat itu D bersama dengan kendaraannya pun masuk kedalam selokan.
D juga tidak luput dari penyerangan. Rio menambah, kondisi anaknya saat ini berangsur pulih.
"Nah untuk anak yang satu lagi yang bawa motor dia itu nyusruk di got jatuh di depan pager sekolah ujung dia jatuh tersungkur dibantai lah dia disitu lengannya dua kali disabet sama pelaku berbeda. Itu sekitar 30 lebih pelaku ya katanya," ujarnya.
Pilihan Editor: Geng Motor Tantang Warga Ciputat Saat Tunggu Jenazah, 8 Anak Ditangkap