TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya menemukan air gun dimodifikasi menjadi senjata api. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengatakan penemuan senjata api hasil modifikasi ini adalah fenomena baru yang perlu diwaspadai.
"Banyak sekarang beredar senjata air gun bukan airsoft gun. Air gun itu dia pelurunya dari gotri besi pake gas CO2, ternyata ini bisa dimodifikasi, di-upgrade menjadi senjata api," ujar Hengki di Polda Metro Jaya, Jumat, 18 Juli 2023.
Temuan modifikasi airgun ini terungkap setelah penangkapan tiga anggota Polri yang kedapatan memiliki senjata api ilegal. Salah satunya adalah anak buah Hendki sendiri, anggota Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Brigadir Polisi Kepala Reynaldi Prakoso.
Reynaldi kedapatan membeli airgun atau air gun dari salah satu pabrik senjata di Semarang. Lalu Reynaldi ditengarai meminta bantuan Anggota Renmin Samapta Polres Cirebon Brigadir Polisi Kepala Syarif Mukhsin untuk memodifikasi senjata airgun itu.
"Jadi Reynaldi ini pernah minta bantu buatin atau upgrade senjata dari air gun ke senjata api melalui Syarif ini. Dihubungkan ke pabrik yang ada di Semarang," kata Hengki.
Motif Reynaldi memiliki senjata api ilegal hanya sebagai hobi. Reynaldi dan Syarif tidak saling mengenal, hanya berkomunikasi secara virtual saja.
Bintara Polri Polda Metro Jaya itu juga membeli senjata secara online. "Di sana penjualan online, apakah di Tokopedia, Shopee, seolah-olah di sana adalah airsoft gun," tutur Hengki.
Anggota Polri lain yang ditangkap adalah Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Bekasi Utara Inspektur Polisi Satu Muhamad Yudi Saputra. Dia ditengarai dititipi senjata api ilegal oleh seorang yang sedang jadi target penangkapan.
Ungkap keberadaan pabik senjata api ilegal
Polda Metro Jaya juga telah mengungkap keberadaan pabrik senjata api ilegal di Semarang. Beberapa penerima senjata yang diduga pembeli juga sudah ditangkap.
Tetapi, Polda Metro Jaya belum bisa mengungkap siapa saja yang terlibat. Hengki Haryadi mengatakan penyidikan perkara ini masih berlanjut dan sedang mengejar target lainnya.
"Senjata modifikasi ini banyak disuplai oleh orang yang profesional itu di Semarang," tuturnya.
Dia menyebut pengungkapan pabrik itu dilakukan kemarin. Namun bisa dibeberkan lengkap bagaimana tempat itu digerebek.
Hengki juga menyebut pabrik di Semarang itu juga kedapatan menyuplai senjata api ilegal ke jaringan teroris. Namun belum bisa diungkap jaringan mana. "Tetapi mereka tidak saling bertemu, via online dengan nama akun yang berubah-ubah," kata Hengki.
Pilihan Editor: Polda Metro Jaya Sebut Ada Senjata Api Dijual di E-Commerce Modus Jual Airsoft Gun