TEMPO.CO, Jakarta - Polisi meringkus tersangka dalam tindak pidana perdagangan orang di Penjaringan, Jakarta Utara. Tersangka menggunakan modus menyediakan lapangan kerja di klinik kecantikan khusus untuk wanita muda.
Berawal dari pengaduan masyarakat
Kapolsek Penjaringan, Komisaris Bobby Danuardi, menerangkan, polisi menangani kasus ini setelah mendapat laporan pengaduan dari masyarakat melalui posko hotline Polda Metro Jaya dan Call Center 110 pada Selasa lalu. Isi laporan adalah kehilangan anggota keluarga.
“Korban berinisial MJS (19 tahun) dijanjikan bekerja di sebuah klinik atau salon,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima TEMPO, Minggu 20 Agustus 2023.
Modus lowongan pekerjaan di salon kecantikan
Menurut Bobby, MJS dibujuk oleh tersangka berinisial TW, seorang laki-laki berusia 23 tahun, dengan penawaran dijanjikan bekerja di salon kecantikan. Belakangan diketahui MJS malah dipekerjakan sebagai pekerja seks di kawasan lokalisasi di Penjaringan.
Polisi kemudian mendatangi lokasi korban berada. “Kami bergerak cepat dan berhasil mendapati korban bersama wanita muda lain di sebuah indekos Jalan Tanah Pasir Dalam Raya,” kata Bobby sambil menambahkan keduanya dipekerjakan sebagai pemandu karaoke dan PSK.
Saat ini, TW sudah ditangkap atas tuduhan perdagangan orang dan telah ditahan di Markas Polsek Metro Penjaringan. Sedangkan korban-korbannya dievakuasi ke tempat penampungan.
30 wanita diduga menjadi korban
Kanit Reskrim Polsek Penjaringan Ajun Komisaris Hari Gasgari mengatakan ada 30 wanita muda yang menjadi korban perdagangan orang di Penjaringan. Para korban direkrut dengan modus dijanjikan bekerja di salon atau klinik kecantikan, tapi dijadikan pekerja seks komersial (PSK). Para korban dikembalikan ke pihak keluarga.
"Korban sekitar 30 orang. Pelaku inisial TW yang berperan sebagai perekrut sudah ditangkap," kata Hari saat dihubungi Tempo, Ahad, 20 Agustus 2023.
Keuntungan hingga Rp 2 juta untuk setiap wanita yang direkrut
Dari hasil pemeriksaan terungkap TW memperoleh keuntungan Rp 1,5 - 2,0 juta untuk setiap wanita yang berhasil direkrut. “Setiap wanita yang direkrut imbalannya bervariasi dan menguntungkan baginya. Karena itu dia nekat membohongi para korbannya,” katanya.