TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Tri Adhianto imbau Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non-ASN untuk bersepeda atau naik transportasi umum ke kantor untuk mengurangi polusi udara. Imbauan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 800/5946/BKPSDM.PKA.
Dalam keterangan tertulisnya, Tri Adhianto meminta seluruh PNS Pemkot Bekasi untuk menggunakan sepeda untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan sumber pencemaran udara. Namun, penggunaan kendaraan bermotor tetap dibolehkan untuk layanan di bidang kesehatan, pemadam kebakaran, penanggulangan bencana hingga ketertiban umum.
Tri juga mengimbau warga Kota Bekasi untuk menggunakan transportasi umum saat beraktivitas. "Langkah-langkah ini bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi untuk anak cucu kita juga. Mari kita bergerak bersama menuju udara yang lebih bersih, sehat, dan cerah," ujar Tri di Bekasi, Selasa, 29 Agustus 2023.
Pemkot Bekasi juga bakal melakukan penyiraman jalan protokol menggunakan cairan eco-enzyme dalam waktu dekat. "Kami sudah minta kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan penyiraman jalan untuk mengurangi kelembapan yang ada," ujar Tri.
Berbagai upaya mengurangi polusi udara dilakukan karena kualitas udara di Jabodetabek belakangan ini tergolong buruk, tak terkecuali Kota Bekasi. Data dari IQAir.com berkali-kali menunjukkan indeks kualitas udara Kota Bekasi tergolong tidak sehat.
Namun, berdasarkan hasil pemantauan Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi dengan metode pengujian kualitas udara ambien jalan raya di 18 titik, yakni permukiman, industri, transportasi, dan pertokoan periode Juni hingga 15 Agustus 2023, kualitas udara Kota Bekasi masih dalam kondisi sedang.
"Kualitas udara di Kota Bekasi periode Juni sampai dengan 15 Agustus 2023 dalam kondisi sedang, menggunakan parameter PM10 dan PM2.5," kata Sekretaris Dinas LH Kota Bekasi, Kiswati Ningsih dalam keterangan resmi, Selasa, 15 Agustus 2023.
Dinas Kesehatan Kota Bekasi pun mencatat terdapat 66.893 warga terinfekai Infeksi Saluran Pernapasan Akut atau ISPA dalam periode Januari-Juli 2023. "Sekarang lagi banyak memang kasus ISPA," kata Kepala Dinkes Kota Bekasi, Tanti Rohilawati, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa, 22 Agustus 2023.
Gejala utama ISPA, kata Tanti, dapat berupa batuk, pilek, demam, nyeri dada, dan sesak napas. Warga terinfeksi ISPA, kata Tanti, disebabkan adanya bakteri, virus, dan mikroba lainnya akibat polusi udara, serta perubahan iklim.
ADI WARSONO
Pilihan Editor: Polusi Udara Jakarta Masih Buruk, Ini Partikel Paling Berbahaya