TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan gedung dengan lantai delapan menjadi standar yang wajib memasang water mist generator. Tujuan pemasangan alat ini untuk menekan polusi udara Jakarta yang hingga kini belum terlihat adanya penurunan.
“Jadi kalau bisa yang minimal delapan lantai (yang tercata saat ini) ada 1.300 gedung yang memiliki delapan lantai,” kata Asep saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Jalan M.H.Thamrin pada Rabu petang, 30 Agustus 2023.
Asep mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berharap para pemilik gedung tersebut memasang water mist generator lantaran harga beli dan biaya operasionalnya tidak mahal.
“Rp 50 juta kisaran (harga alatnya) dan biaya operasionalnya pun murah jadi totalnya sekitar Rp 53 ribu per hari,” ujarnya.
Anak buah Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono itu menganjurkan para pemilik gedung untuk memasang water mist generator di empat sisi gedung. “Jadi gedung ini kan tergantung menghadap mana, lebih bagus itu kalau empat sisi kita pasang. Semakin banyak semakin efektif,” ucap Asep.
Kepala Dinas LH itu mengatakan wujud yang dikeluarkan dari water mist generator berupa buliran air yang menyerupai uap. “Makanya itu sederhana tapi itu efektif,” kata anak buah Heru Budi itu.
Dia menjelasakan efektifitas dari water mist generator ini sesuai hasil kajian yang dilakukan di Gedung Pertamina bisa menurunkan separuh PM2.5. Misalnya, 150 AQI US, setelah dilakukan penyemprotan, polutan berhasil ditekan setengahnya, yaitu menjadi 75 AQI US.
“Makanya itu dibanyakin dan itu buat saya jauh lebih murah daripada kita pakai water canon berapa keliling, belum airnya juga mahal, bensinnya juga,” kata dia.
Pilihan Editor: Tekan Polusi Udara, Heru Budi Anjurkan Water Mist Generator Dipasang di Empat Sisi Gedung