TEMPO.CO, Jakarta - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) akan menambah rute di Jakarta Utara untuk menyesuaikan layanan angkutan umum dengan jumlah kepadatan penduduk Ibu Kota. Direktur Operasi dan Keselamatan TransJakarta Daud Joseph mengatakan Jakarta Utara dipilih sesuai data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI.
Data dari Dukcapil DKI itu menunjukkan banyak orang dari wilayah Jakarta Pusat yang pindah ke Jakarta Utara. Untuk mengantisipasi kepadatan penduduk di Jakarta Utara, PT Transjakarta siapkan rute tambahan.
"Kami terus melakukan kajian daerah mana yang masih belum terjamah oleh angkutan publik," kata Daud di Jakarta, Minggu, 10 September 2023, seperti dikutip dari Antara. "Saat ini yang jadi fokus adalah daerah Jakarta Utara."
Menurut dia, kawasan Jakarta Utara yang menjadi perhatian PT Transjakarta adalah Marunda. Kawasan itu dinlai kurang memiliki akses transportasi publik karena belum dibangun perumahan.
PT Transjakarta akan berupaya membagi rata penyediaan rute ke semua wilayah Jakarta sesuai dengan kepadatan populasi penduduk.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini jumlah penduduk DKI Jakarta tercatat 10.609.681 jiwa. Wiayah Jakarta Utara menempati posisi kepadatan penduduk keempat, dengan jumlah 1.793.550 jiwa. Menurut data 2022, wilayah terpadat adalah Jakarta Timur, disusul Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan.
Transjakarta Miliki 234 Rute
Pada saat ini, tercatat ada 234 rute TransJakarta, sehingga setiap wilayah Jakarta memiliki sekitar 50 rute.
"Di daerah lain bukan berarti nggak ada penambahan, tapi daerah yang saat ini masih kecil terjangkau angkutan umumnya di Jakarta Utara," kata Daud.
Untuk menambah rute di Jakarta Utara, TransJakarta mengoperasikan 3 layanan Mikrotrans baru. Rute baru ini adalah Terminal Tanjung Priok-Terminal Rawamangun (JAK87), Terminal Kampung Rambutan Munjul (JAK98), dan Industri Raya-ASMI (JAK76). Ketiga rute baru ini akan mulai beroperasi secara bertahap pada September ini.
Pilihan Editor: Upaya Mengurangi Polusi Udara, 52 Bus Listrik Transjakarta Harus Melawan 25 Juta Kendaraan Pribadi