TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono menjelaskan di balik video viral Kendaraan Dinas Operasional (KDO) bernomor polisi B 9041 PSD yang mengeluarkan asap pekat di jalanan. Menurut Heru Budi, sopir sebenarnya ingin membawa mobil dinas tersebut ke bengkel untuk diservis karena rusak.
"Drivernya udah disetrap," katanya menyebut sanksi yang tidak detail untuk si sopir. Heru dimintakan keterangannya usai menghadiri sidang DPRD DKI membahas Raperda tentang perubahan APBD 2023, Senin, 11 September 2023. "Sebenarnya ingin membawa ke bengkel tapi kan ngebul saat dibawa, jadi sebenarnya itu untuk teknisi," kata Heru menambahkan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta, Hari Nugroho, menyatakan kalau posisi mobil tersebut kini sudah berada di bengkel yang dituju. Perbaikan dibutuhkan mobil berpelat merah asal Suku Dinas Jakarta Pusat itu agar emisi gas buangnya bisa kembali memenuhi standar dan tidak banyak menyumbang polusi.
Dalam pernyataan tertulisnya itu Hari menegaskan mendukung upaya peningkatan kualitas udara di Jakarta. "Saya sudah mengintruksikan agar semua KDO dicek dan segera dibawa ke bengkel kalau emisi gas buangnya sudah tidak baik," ujarnya.
Dinas yang dipimpinnya juga berkomitmen dalam upaya mendukung dan memberikan contoh baik untuk peningkatan kualitas udara di Jakarta saat ini. "Saya sudah menerbitkan Surat Edaran agar KDO harus dirawat secara rutin atau berkala agar kejadian serupa tidak ada lagi," ucapnya.
Tidak hanya itu, diterbitkannya Surat Edaran tersebut bertujuan agar tidak terjadi kelalaian dari perawatan kendaraan dinas. Menyebut kendaraan dinas operasional aset yang dibeli menggunakan uang rakyat, Hari menambahkan, "Harus dirawat dengan baik. Bagi yang lalai akan diberikan sanksi."
Ia pun menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna jalan dan masyarakat lainnya karena adanya mobil dinas dengan emisi gas buang yang membuat tidak nyaman saat dalam perjalanan menuju bengkel.
NUR KHASANAH APRILIANI
Pilihan Editor: Bocah Tewas Tersetrum di Konter HP di Tangsel, Begini Kronologinya