TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta kembali berada di daftar atas kota besar dunia dengan ranking kualitas udara yang tidak sehat. Sejak pukul 5 hingga 7 pagi ini, indeks kualitas udara Jakarta terukur sebesar 156 atau berada di urutan keempat terburuk di dunia.
Data dari situs IQAir tersebut menempatkan Jakarta lebih buruk antara lain daripada Kuching dan Kuala Lumpur di Malaysia. Adapun terburuk di dunia, saat yang sama, adalah Yerusalem di Israel dengan indeks 253 atau sudah tergolong sangat tidak sehat.
Di antara Yerusalem dan Jakarta ada Doha (Qatar) dan Lahore (Pakistan). Masing-masing memiliki indeks kualitas udara 171 dan 160.
Di Jakarta, jaringan 28 stasiun pemantauan kualitas udara IQAir mengukur konsentrasi polutan PM2,5 sebesar 66 mikrogram per meter kubik. Itu setara 13,2 kali ambang batas yang ditetapkan WHO.
Pengukuran kualitas udara terburuk dicatat oleh alat yang ada di Duitku PG, Kebon Jeruk. Di lokasi ini indeks sebesar 172. Di luar itu, masih ada setidaknya sembilan stasiun lain yang pengukurannya menunjukkan indeks tidak sehat.
Sementara itu, dari hasil pengukuran alat milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, belum ada perubahan kualitas udara dibandingkan pagi-pagi sebelumnya. Indeks Standar Pencemaran Udara atau ISPU di Lubang Buaya masih menunjukkan satu-satunya yang tidak sehat.
Lainnya di Bundaran HI, Jagakarsa, Kebon Jeruk, dan Kelapa Gading menunjuk kategori Sedang. ISPU yang diukur juga berbasis konsentrasi PM2,5.
Pilihan Editor: Prediksi Cuaca Hari Ini dari BMKG Sebut Suhu Udara Jakarta dan Depok Bisa Sampai 36 Derajat