TEMPO.CO, Tangerang - Para pedagang pasar Kutabumi, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang melaporkan penganiyaan yang dilakukan preman yang menyerang pasar itu pada Ahad petang kemarin.
Akibat penganiayaan yang dilakukan kelompok preman dan ormas tersebut, 20 pedagang Pasar Kutabumi mengalami luka.
"Total ada 20 pedagang korban penganiayaan para preman itu," ujar Perwakilan Pedagang Pasar Kutabumi, Fatimah kepada Tempo, Senin 25 September 2023.
Menurut Fatimah, puluhan pedagang itu mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala dan badan karena pukulan batu, martil dan kayu. "Ada yang luka parah dan mengeluarkan banyak darah, sebagian masih dirawat di rumah sakit," ucapnya.
Fatimah mengutuk serangan brutal terhadap pedagang Pasar Kutabumi. Selain melukai para pedagang, massa preman itu merusak kios dan los milik pedagang. "Mereka juga menjarah barang dagangan dan mengambil uang kami," ujarnya.
Laporkan Tindakan Penganiayaan ke Polres
Siang ini, Fatimah bersama tim kuasa hukum pedagang melaporkan penganiayaan dan penjarahan itu ke Polres Kota Tangerang di Tigaraksa. Menurut Fatimah, pedagang melaporkan Perumda Niaga Pasar Kabupaten Tangerang dan pengembang yang akan membangun pasar itu.
"Karena merekalah yang bertanggungjawab atas peristiwa kemarin," kata Fatimah.
Diduga preman dan ormas merusak kios dan los serta memukuli para pedagang yang mengadang penutupan pasar itu. Perumda Niaga Pasar Kabupaten Tangerang hendak merelokasi para pedagang karena hendak melakukan revitalisasi pasar.
Seorang pedagang Pasar Kutabumi, Prihadi mengaku menjadi korban pemukulan para preman itu. Ia mengalami luka di bagian kepala dan dada sesak karena dipukul. "Kepala saya luka karena dipukul pakai batu dan sampai saat ini dada saya masih sesak, saya mau ke klinik untuk berobat," ujarnya.
Prihadi mengatakan, penyerangan itu terjadi tiba tiba. Pada saat itu, ratusan pedagang bersiaga mencegah penutupan pintu pasar dengan batu kerikil oleh pengembang yang akan merevitalisasi pasar tersebut.
"Kami sudah mendapatkan informasi jika pengembang akan mengerahkan preman preman dan menutup pintu pasar dengan batu kerikil. Hari ini kami bersiaga untuk mengadang penutupan pintu dan mempertahankan pasar," ujarnya.
Namun, para preman itu datang membabi buta dengan membawa kayu dan martil. Mereka merusak kios, los pedagang dan memukul pedagang yang mengadang mereka.
Prihadi menyayangkan, tidak ada sama sekali aparat baik dari Polri maupun TNI saat peristiwa itu terjadi. "Padahal kami sudah koordinasi dan lapor ke Polsek dan Polres, tapi sangat disayangkan tidak satupun polisi dan TNI untuk melindungi kami," ujar Prihadi.
Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Sigit Dany Setiyono mengatakan, masih melakukan penyelidikan dan investigasi yang mendalam terhadap tindakan pidana sekelompok orang yang menyerang pedagang Pasar Kutabumi, Kabupaten Tangerang.
"Kami lakukan penyelidikan dan investigasi mendalam terhadap tindak pidana ini, kami akan cari pihak pihak yang bertanggungjawab dan apa motif di balik ini," ujar Sigit, Minggu malam, 24 September 2023.
Sigit mengatakan bentrokan tersebut terjadi di luar dugaan. Sebab, seluruh anggota kepolisian dan Satpol PP Kabupaten Tangerang fokus melakukan pengamanan Pilkades serentak di 12 Desa di Kabupaten Tangerang. "Peristiwa terjadi di luar dugaan kita," kata Sigit.
Polisi, ujar dia, tiba di lokasi satu jam kemudian dan langsung melakukan penanganan dan keamanan. "Situasi sudah kembali normal dan jaminan berhasil dikelola," kata Sigit.
Polisi dan Satpol PP Amankan Pasar Kutabumi
Sigit mengatakan, mulai malam ini Polisi dan Satpol PP dikerahkan untuk menjaga pasar dan melindungi para pedagang. " Satpol PP dan Polsek Pasar Kemis bersiaga mengamankan pasar dan melindungi pedagang," ujarnya.
Sigit meminta agar semua pihak yang terlibat dalam penyerangan pedagang pasar Kutabumi untuk segera menyerahkan diri "Dan kami akan melakukan tindakan yang profesional."
JONIANSYAH HARDJONO
Pilihan Editor: Polisi Buru Pelaku Penyerangan terhadap Pedagang Pasar Kutabumi Tangerang