TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Polisi Resor Kota Bogor, Komisaris Besar Bismo Teguh Prakoso mengatakan wanita penuh luka dan bersimbah darah lalu tewas saat dibawa ke Rumah Sakit merupakan korban penganiayaan.
Saat ini anggota gabungan dari Satuan Reserse Kriminal dan Polsek Tanah Sareal Polresta Bogor, memburu terduga pelaku yang identitasnya sudah dikantongi oleh Polisi.
Polisi telah melakukan olah TKP dan memeriksa saksi di sekitar lokasi dan yang mengetahui peristiwa tersebut, total ada enam saksi yang telah dimintai keterangan.
"Untuk terduga pelaku, saat ini tim gabungan masih masikmal untuk menangkanya,” kata Bismo kepada Tempo, Senin, 25 September 2023.
Bismo mengatakan setelah dilakukan gelar olah Tempat Kejadian Perkara atau TKP dan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, kesimpulan sementara menyebutkan bahwa korban mengalami penganiayaan berat.
Menurut Bismo, di beberapa bagian wajah dan tangan korban ditemukan beberapa luka serius. Namun demikian, untuk penyebab kematian dan lukanya seperti apa, pihaknya menunggu hasil autopsi resmi.
“Kita tunggu hasil resmi autopsinya, itu akan memberikan petunjuk jelas dan bisa mengungkap penyebab korban meninggal dunia. Infonya, saat pertama ditemukan korban masih hidup. Selain itu, kendaraan korban juga ada dan tidak dibawa kabur. Itu menjadi salah satu alat bukti,” kata Bismo.
Pada Sabtu dini hari, 23 September 2023, warga perumahan Kencana di Tanah Sareal menemukan sesosok Wanita muda penuh luka dan berlumuran darah. Wanita yang diketahui berinisial RS, 19 tahun itu sempat meminta pertolongan kepada warga untuk segera dibawa ke rumah sakit karena dirinya sudah tidak kuat menahan sakit. Namun sayang, saat perjalanan ke rumah sakit RS dinyatakan meninggal dunia.
Keluarga korban berharap, polisi bisa dengan cepat menangkap pelaku dan mengungkap peristiwa penganiayaan hingga menyebabkan RS meninggal dunia itu, terlebih orang tua RS yang sangat kehilangan anak gadisnya itu.
“Kami berharap polisi segera menangkap pelaku dan menghukum pelaku dengan hukuman setimpal. Gak tega liat orang tua nangis terus,” kata M Ridho Saefudin, kakak korban.
Pilihan Editor: Pamit Main, Wanita Muda di Bogor Ditemukan Penuh Luka di Wajah dan Tangan