TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto menjelaskan tingkat luka bakar yang dialami anak pamen TNI AU yang tewas terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma.
Hasil pemeriksaan RS Polri menunjukkan remaja 16 tahun berinisial CHR itu mengalami luka bakar 91 persen dan grade 2-3. Hasil autopsi juga ungkap anak itu masih hidup ketika tubuhnya terbakar, yang dibuktikan adanya jelaga di saluran pernafasan.
Hariyanto menjelaskan tingkat luka bakar yang dialami anak perwira menengah (Pamen) TNI AU di dalam Pos Spion Lanud Halim Perdanakusuma itu.
“Kalau persentase itu untuk luas bagian tubuh yang terbakar. Kalau keparahan ditunjukkan sebagai grade 1 sampai 4,” kata Hariyanto kepada Tempo, Kamis, 28 September 2023.
Tingkat keparahan grade 1 adalah luka bakar ringan, yaitu permukaan kulit dari luar yang tampak kemerahan. Sedangkan Grade 2 mengenai lapisan kulit yang lebih dalam. “Kulit melepuh terkelupas,” ucapnya.
Luka bakar grade 3 sampai bagian kulit bahkan sampai otot. Sedangkan, grade 4 luka bakar sampai tulang. “Sering terjadi luka sampai arang,” katanya.
Berkas Autopsi Sudah Diserahkan ke Penyidik
Hariyanto mengatakan berkas pemeriksaan jasad anak perwira TNI Angkatan Udara (AU) itu sudah diserahkan kepada penyidik. “Sementara sudah untuk mempercepat proses penyidikan,” ujarnya.
Sebelumnya, jasad CHR ditemukan tewas terbakar di dalam Pos Spion ujung Landasan 24 Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Saksi di sekitar awalnya melihat kebakaran pada Minggu, 24 September 2023 pukul 19.40 WIB.
Hariyanto pernah menyampaikan hasil pemeriksaan terhadap jasad korban. Dari hasil autopsi, RS Polri mendapati enam luka tusuk pada dada bawah CHR yang kemudian menyebabkan pendarahan di rongga perut.
Selanjutnya ditemukan butiran arang halus...