Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Oktober Minim Pertumbuhan Awan, BMKG Nilai Teknologi Modifikasi Cuaca Tidak Efisien

image-gnews
Petugas memindahkan karung yang berisi garam untuk dibawa ke pesawat Cassa C-212 milik Skadron IV Lanud Abdulrachman Saleh di Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang (Lanud SMH) Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 10 Juni 2022. Selama operasi TMC di Sumatera Selatan yaitu sejak 27 Mei 2022, sebanyak 12,8 ton garam telah disemai di udara sehingga berhasil membuat hujan dan menaikkan tinggi muka air tanah di kanal-kanal produksi milik perusahaan perkebunan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Petugas memindahkan karung yang berisi garam untuk dibawa ke pesawat Cassa C-212 milik Skadron IV Lanud Abdulrachman Saleh di Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang (Lanud SMH) Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 10 Juni 2022. Selama operasi TMC di Sumatera Selatan yaitu sejak 27 Mei 2022, sebanyak 12,8 ton garam telah disemai di udara sehingga berhasil membuat hujan dan menaikkan tinggi muka air tanah di kanal-kanal produksi milik perusahaan perkebunan. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan upaya teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan tidak efisien saat ini. BMKG memprediksi kondisi cuaca panas terik karena minim pertumbuhan awan masih berlangsung di Jakarta hingga periode Oktober ini.

Koordinator Laboratorium Pengelola Teknologi Modifikasi Cuaca Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Budi Harsoyo mengatakan, operasi TMC tidak bisa berbuat banyak apabila tidak ada potensi awan yang mendukung.

"Jadi enggak efisien kalau dioperasikan setiap hari, karena pada hakikatnya TMC itu bukan berarti membuat hujan seperti yang diartikan orang awam," kata Budi, Senin, 2 Oktober 2023.

Fungsi dari TMC hanya sebagai stimulus potensi awan agar dapat dioptimalkan menjadi hujan, serta mengatur lokasi turun hujan yang diinginkan. "Juga bisa memperpanjang durasi hujan dan memperluas area cakupan hujannya," ujarnya.

Pada puncak musim kemarau seperti saat ini, potensi awan Cumulus tidak muncul setiap hari. Padahal, awan yang mengandung uap air itu jadi target pelaksanaan hujan buatan.

"No cloudno seeding," kata Budi soal upaya modifikasi cuaca di musim kemarau ini.

Budi menambahkan pertumbuhan awan sulit ditemukan. "Kecuali awan-awan orografis yang selalu ada di sekitar daerah Bogor," kata Budi. Orografis ialah udara yang mengandung uap air yang dipaksa oleh angin menaiki lereng pegunungan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pelaksanaan operasi TMC sudah dihentikan pada Rabu, 27 September lalu. Budi mengatakan, alasan operasi TMC dihentikan karena kualitas udara di Jakarta secara berangsur sudah membaik dibanding pada periode awal Agustus.

"Pada hari BMKG memprediksi ada potensi awan, kami lakukan metode penyemaian awan," ujar Budi.

Pada hari potensi pertumbuhan awan minim, upaya membasuh polutan dilakukan dengan metode airbone water spraying.

Saat ini operasi Teknologi Modifikasi Cuaca sedang difokuskan untuk menangani bencana kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.

Pilihan Editor: Modifikasi Cuaca Sulit Dilakukan di Jakarta, BMKG dan BRIN Pasang Generator di Beberapa Gedung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daftar 32 Perairan yang Masuk Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG

6 menit lalu

Sejumlah warga membersihkan sampah-sampah yang terbawa gelombang laut ke daratan di Pantai Salor, Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis 29 Desember 2022. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di Pesisir Utara Pulau Jawa untuk mewaspadai gelombang tinggi laut berkisar 1,25 hingga 2,5 meter pada Kamis 29 hingga 30 Desember. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Daftar 32 Perairan yang Masuk Peringatan Dini Gelombang Tinggi BMKG

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi di 32 wilayah perairan Indonesia yang berlaku pada 7-8 Desember 2023.


Daftar 16 Provinsi yang BMKG Prediksi Hujan Lebat Hari Ini

16 menit lalu

Anak-anak bermain di air banjir menggenangi Desa Bojongasih, saat sekolah diliburkan di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 1 Desember 2023. Hujan lebat yang mulai turun di Bandung Raya membuat Sungai Citarum meluap akibat banjir kiriman dari semua wilayah. Jika hujan terys turun, banjir tahunan di Bandung selatan bisa semakin buruk kondisinya. TEMPO/Prima mulia
Daftar 16 Provinsi yang BMKG Prediksi Hujan Lebat Hari Ini

BMKG memprakirakan sejumlah daerah di 16 provinsi di Indonesia berpotensi terdampak hujan lebat pada Kamis, 7 Desember 2023.


Hujan Lagi Hari Ini, Simak Prediksi Cuaca Jabodetabek dari BMKG

1 jam lalu

Ilustrasi hujan disertai angin kencang. Shutterstock
Hujan Lagi Hari Ini, Simak Prediksi Cuaca Jabodetabek dari BMKG

Prediksi cuaca hari ini, Kamis 7 Desember 2023, untuk Jabodetabek diwarnai peringatan dini hujan sedang-lebat oleh BMKG hampir di seluruh wilayah.


Gempa Darat Magnitudo 3,0 Guncang Sukabumi, Bogor, Banten

9 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Darat Magnitudo 3,0 Guncang Sukabumi, Bogor, Banten

Gempa tergolong dangkal dengan kedalaman 5 kilometer.


BMKG: Hujan Sedang-Lebat di Jabodetabek Sore Ini Mungkin Bertahan sampai Malam

14 jam lalu

Ilustrasi cuaca hujan. (ANTARA/Akhyar)
BMKG: Hujan Sedang-Lebat di Jabodetabek Sore Ini Mungkin Bertahan sampai Malam

Hujan intensitas sedang hingga lebat turun luas di Jabodetabek pada Rabu sore ini, 6 Desember 2023.


Sesar Cugenang di Cianjur Bergerak Lagi, Total Gempa Susulan 582 Kali

21 jam lalu

Warga terdampak gempa Cianjur memasang tenda di Alun-alun Cianjur, menunggu Bupati Cianjur, Herman Suherman, Rabu 25 Januari 2023./Deden
Sesar Cugenang di Cianjur Bergerak Lagi, Total Gempa Susulan 582 Kali

Gempa tektonik bermagnitudo 2,6 menambah jumlah gempa susulan di Cianjur. BMKG melaporkan, lindu terbaru itu terjadi Selasa malam 5 Desember 2023.


Fenomena Madden Julian Oscillation Lanjut, BMKG: Picu Hujan di Banyak Provinsi

23 jam lalu

Hujan lebat yang turun merata di wilayah Bogor khususnya kawasan Puncak menyebabkan Bendung Katulampa berstatus Siaga 3, Selasa petang 14 November 2023. Tempo/ M Sidik Permana
Fenomena Madden Julian Oscillation Lanjut, BMKG: Picu Hujan di Banyak Provinsi

BMKG mengingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.


Yogyakarta Berpotensi Hujan Disertai Petir hingga Akhir Pekan, Ini Sebaran Areanya

1 hari lalu

Suasana pasar Beringharjo Yogyakarta yang tutup di masa PPKM Darurat. Tempo/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Berpotensi Hujan Disertai Petir hingga Akhir Pekan, Ini Sebaran Areanya

Wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta sebaiknya memperhatikan kondisi cuaca dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Prakiraan Cuaca BMKG, 3 Korban Erupsi Gunung Marapi Teridentifikasi

1 hari lalu

Ilustrasi cuaca mendung berpotensi turun hujan. Kredit: ANTARA
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Prakiraan Cuaca BMKG, 3 Korban Erupsi Gunung Marapi Teridentifikasi

Topik tentang prakiraan cuaca BMKG untuk Selasa dengan hujan ringan hingga lebat mendominasi menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Morotai, Diikuti Satu Gempa Susulan

1 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Morotai, Diikuti Satu Gempa Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina.