TEMPO.CO, Jakarta - Tiga berita terpopuler metropolitan pada Senin pagi dimulai dari temuan mayat bapak-anak membusuk di rumahnya di Koja. Tetangga korban mengatakan sang bapak sempat cari obat diare dan sakit kepala.
Berita terpopuler lain adalah 5 fakta petugas Imigrasi tewas terjatuh dari lantai 19 Apartemen Metro Garden, Tangerang pada Jumat dinihari pukul 03.00. Polisi menangkap satu warga negara asing asal Korea Selatan berinisial KH yang diduga terlibat dalam kasus itu.
Berita terpopuler ketiga adalah respons politikus PDIP atas pencoretan DKI Jakarta dari kalender balap mobil listrik Formula E 2024 yang semula dijadwalkan sebagai tuan rumah pada 8 Juni 2024. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara sedang melobi FIA agar jadwal balapan diubah.
Berikut 3 berita terpopuler kanal metropolitan pada Senin, 30 Oktober 2023:
1. Bapak-Anak Mati Membusuk di Rumahnya di Koja, Tetangga: Sempat Sakit dan Cari Obat Diare
Sebuah rumah di Koja, Jakarta Utara, di mana ditemukan jasad bapak-anak telah membusuk di dalamnya dikenal tertutup oleh tetangganya. Rumah milik Hamka Rusdi (50) tersebut kini sedang mengundang perhatian luas karena mengingatkan beberapa kasus kematian keluarga yang wajar dalam kondisi tidak wajar.
Di rumah itu, warga setempat menemukan Hamka dan seorang anaknya (2 tahun) telah mati dan membusuk pada Sabtu 28 Oktober 2023. Istri Hamka dan seorang anaknya yang lain, usia 4 tahun, dalam kondisi lemas.
Dila, tetangga tetap di samping rumah Hamka dan membuka warung kelontong, mengingat bertemu terakhir dengan Hamka dan istrinya lebih dari sepuluh hari lalu. Saat itu berturut-turut keduanya datang mencari obat. Diawali dari Hamka yang menanyakan obat diare dan sakit kepala, lalu istri Hamka yang mencari obat diare.
"Itu sudah lama, sebelum tanggal 18, semua pada sakit tapi memang stok obatnya lagi ga ada waktu itu di warung saya," kata Dila saat ditemui, Minggu 29 Oktober 2023.
Lebih lanjut, Dila menerangkan bahwa Hamka sering beribadah di masjid dekat rumahnya. Namun, sepengetahuan dia, Hamka tak banyak berbaur dan berkomunikasi dengan para tetangganya, termasuk dengan suaminya. "Sering ke masjid tapi tak pernah mengobrol gitu," tuturnya.
Menurut Dila, meski mereka saling bersebelahan, tak banyak yang diketahuinya tentang Hamka dan keluarganya. Dia menyebut Hamka dan keluarganya cenderung tertutup. "Pernah acara akikah anaknya pada bulan puasa yang lalu ya cuma buat keluarga, tetangga tidak diundang," katanya.
Dalam keterangan sebelumnya, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Iverson Manossoh menerangkan temuan didahului warga tetangga HR yang mencium aroma tidak sedap. Mereka kemudian melapor ke Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Saat dicek, ditemukan mayat Hamka dan balitanya sudah membusuk. Belum diketahui sebab kematian dan lamanya mereka sudah menjadi mayat. Warga juga menemukan istri Hamka dan anaknya yang berusia 4 tahun dengan kondisi lemas.
Ketua RT setempat, Jumadi, juga telah mengungkap data yang dimilikinya kalau Hamka dan keluarganya tidak termasuk penerima bantuan sosial. Sebaliknya, “Berpendidikan dan punya usaha sejenis pemberangkatan perjalanan ibadah. Finansialnya bagus," kata Jumadi.
Selanjutnya 5 fakta penting kasus petugas Imigrasi diduga dilempar dari lantai 19...