TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Hendri mengklaim, pihaknya telah melakukan pelbagai upaya untuk mengantisipasi dampak musim hujan. Upaya itu mulai dari mengoptimalkan sarana dan prasarana, pengerukan, hingga kerja sama dengan pihak lain.
"Sesuai arahan dari Pak Pj Gubernur Heru, kami di Dinas SDA secara konsisten untuk terus melakukan berbagai upaya mengantisipasi dampak musim hujan dan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak," kata Hendri pada Senin, 6 November 2023, dilansir dari ppid.jakarta.go.id.
Sebelumnya, hujan intensitas tinggi kembali mengguyur Jabodetabek pada awal bulan ini setelah berbulan-bulan kemarau panjang dan panas menyengat. Akan tetapi, sejumlah titik di Ibu Kota kebanjiran akibat hujan tersebut.
Ikhtiar pertama yang dilakukan Dinas SDA DKI demi mencegah dampak musim hujan adalah mengoptimalkan operasional serta merawat sarana dan prasarana pengendali banjir. Kemudian, penanganan banjir rob melalui proyek National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Dinas juga melakukan pemetaan banjir dan genangan.
Selain itu, pihaknya melakukan pengerukan waduk, situ, embung, sungai, dan saluran di lima wilayah kota administrasi Jakarta. Pengerukan tersebut, tutur Hendri, dilakukan bersama dengan wali kota, lintas dinas, kelurahan, dan kecamatan di tiap wilayah.
Untuk menunjang kegiatan tersebut, Dinas SDA DKI mencatat total ada 251 unit alat berat, 578 unit pompa stasioner di 202 lokasi, 539 unit pompa mobile, dan 845 unit pintu air di 589 lokasi.
Lalu 4.189 personil pasukan biru juga disiagakan. Jumlah ini tercatat per Senin, 6 November 2023. “Sehingga, pengerukan sedimen lumpur dan sampah dapat dilakukan secara cepat dan optimal,” ujar Hendri.
Dinas SDA DKI bekerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI guna mengantisipasi dampak musim hujan.
Namun, Hendri berharap, warga turut membantu mencegah banjir dengan cara disiplin menjaga kebersihan alias tidak membuang sampah sembarangan.
Pilihan Editor: Sore Ini, BEM UI Gelar Kultum Kebangsaan Lawan Pengkhianatan Konstitusi oleh Dinasti