TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Aji menyebut awal musim hujan 2023-2024 di Ibu Kota terjadi pada bulan ini.
“Dan puncaknya terjadi pada bulan Januari-Februari tahun 2024,” kata Isnawa dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 23 November 2023.
Berdasarkan penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kata Isnawa, musim hujan kali ini memang terlambat. Monsun Asia mulai memasuki wilayah Indonesia pada November 2023.
Monsun Asia merupakan angin yang bergerak dari arah barat Indonesia, yang membawa massa udara lebih banyak, sehingga menyebabkan gelombang tinggi, angin kencang, dan hujan deras.
"Namun (musim hujan) datang lebih lambat dari biasanya, sehingga diprakirakan awal musim hujan di DKI terjadi pada November 2023," katanya.
Isnawa menuturkan meski bulan ini sudah memasuki musim hujan, fenomena El Nino Moderat justru diprediksi tetap berlangsung hingga Februari 2024. Namun, ia meyakini kekeringan dan dampak lain akibat El Nino akan berakhir begitu musim hujan datang.
Isnawa mengimbau agar warga Jakarta berjaga-jaga menghadapi potensi terjadinya bencana hidrometeorologis, seperti banjir, longsor, dan angin kencang.
"Tidak membuang sampah sembarangan, menyiapkan tas siaga bencana, memperbarui informasi cuaca terkini, cek kondisi saluran air," katanya.
Ia mengingatkan warga agar segera melapor ke layanan penghubung Jakarta Siaga 112 apabila menemukan dan mengalami keadaan darurat.
Sementara itu, bentuk kesiapsiagaan musim hujan ini, kata Isnawa, BPBD DKI sudah menyiapkan serangkaian upaya. Misalnya, seperti melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, menyebarkan informasi cuaca terkini, memberikan informasi peringatan dini, mengerahkan 267 personel petugas penanggulangan bencana di tiap kelurahan di DKI Jakarta, dan sebagainya.
Pilihan Editor: Firli Bahuri Tersangka Pemerasan, Begini Suasana Rumahnya di Bekasi