TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Perindo, Aiman Witjaksono, mengatakan tetap mencintai institusi Polri meski dilaporkan soal ucapannya yang menyebut polisi tidak netral dalam Pemilu 2024.
Menurut dia, ucapan itu dalam video yang diunggah ke akun Instagram pribadinya adalah sebagai pengingat.
"Saya liputan 22 tahun di lingkungan Polri dan saya mencintai institusi polri. Yang saya sampaikan itu untuk mengingatkan dan bukan insititusi, tapi terkait dengan oknum," ujar Aiman di Polda Metro Jaya, Selasa, 5 Desember 2023.
Awalnya, kata Aiman, sempat ada harapan informasi yang disampaikan soal polisi tidak netral adalah salah. Lalu dia menyebut ada media nasional seperti Media Indonesia dan Tempo yang ikut mengulik dugaan ketidaknetralan aparat.
"Informasi-informasi itu yang juga mungkin diterima oleh saya dan saya berharap bahwa itu salah," kata Juru Bicara TPN (Tim Pemenangan Nasional) Ganjar-Mahfud itu.
Sebelumnya, Aiman Witjaksono dilaporkan oleh enam organisasi massa pada Senin, 13 November 2023. Pelapornya adalah Front Pemuda Jaga Pemilu, Aliansi Masyarkat Sipil Indonesia, Jaringan Aktifis Muda Indonesia, Aliansi Gerakan Pengawal Demokrasi, Barisan Mahasiswa Jakarta, dan Garda Pemilu Damai.
Pernyataan polisi diduga tidak netral dalam Pemilu 2024, tertera dalam video yang diunggah oleh Aiman ke Instagram pribadinya @aimanwitjaksono pada Selasa, 14 November 2023. Dia mengklaim mendapatkan informasi ekslusif soal itu.
"Saya mendapat sejumlah informasi dari beberapa teman-teman di kepolisian, yang mereka keberatan karena diminta oleh komandannya. Enggak tahu ini komandannya sampai di tingkat daerah atau tingkat pusat misalnya, tidak disebutkan, yang meminta untuk mengarahkan atau membantu pemenangan pasangan Prabowo-Gibran. Ini firmed ini, nggak hanya satu ini, ada banyak yang memberikan informasi kepada saya," tutur mantan jurnalis televisi itu melalui akun Instagram pribadinya.
Dia mengatakan bakal mengikuti dan taat dalam proses hukum ini. Walau begitu, dia merasa janggal atas laporan terhadap dirinya.
Saat di Polda Metro Jaya, dia menenteng tas cokelat, tapi tidak disebut apa isinya. Lalu pengacaranya memegang sebuah map berisi beberapa dokumen.
"Seluruh berkas dan juga bukti itu sudah saya serahkan semuanya ke tim hukum dari TPN," ujar Aiman Witjaksono.
Pilihan Editor: Gibran Ajak Anak-anak ke Panggung Terima Susu Gratis, Komisioner KPAI: Pelanggaran