Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tahukah Singkatan DCI, Sebutan Sebelum DKI Jakarta?

image-gnews
Pemudik berjalan menuju bus saat mengikuti program Mudik Gratis DKI Jakarta Tahun 2023/1444 H di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin 17 April 2023. Pemprov DKI Jakarta menggelar mudik gratis angkutan lebaran 2023 menggunakan bus sebanyak 284 unit dengan jumlah pemudik sekitar 13.541 orang dengan tujuan 19 kota dan kabupaten di Pulau Jawa dan Sumatera. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemudik berjalan menuju bus saat mengikuti program Mudik Gratis DKI Jakarta Tahun 2023/1444 H di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin 17 April 2023. Pemprov DKI Jakarta menggelar mudik gratis angkutan lebaran 2023 menggunakan bus sebanyak 284 unit dengan jumlah pemudik sekitar 13.541 orang dengan tujuan 19 kota dan kabupaten di Pulau Jawa dan Sumatera. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Daerah Chusus Ibu Kota (DCI) Djakarta berubah nama menjadi Daerah Khusus Ibu Kota atau DKI Jakarta sejak 1972 berdasarkan panduan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Sebelumnya, pada 1961, status Djakarta diubah dari Daerah Tingkat Satu menjadi Daerah Chusus Ibu Kota dan nama DCI Djakarta ditetapkan sebagai pengganti nama Kotapraja Djakarta Raja. Simak sejarahnya berikut.

Sejarah pergantian nama Jakarta

Sejarah perjalanan penetapan nama Kota Jakarta tercatat oleh para pengembara Eropa di abad ke-16. Pada saat itu, Jakarta marak disebut sebagai Kalapa, yang merupakan pelabuhan utama kerajaan Sunda. Pelabuhan tersebut juga menjadi pusat perdagangan bangsa Portugis yang akhirnya diserang oleh Pangeran Fatahillah pada 22 Juni 1527.

Sejak itu, Pangeran Fatahillah mengganti nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta. Tanggal penyerangan itu hingga kini diperingati sebagai HUT Kota Jakarta.

Pada abad ke-16, VOC tiba di Indonesia dan mengambil alih kekuasaan atas Jayakarta dan mengganti namanya menjadi Batavia. Istilah Batavia ini diambil dari nenek moyang bansa Belanda, yakni Batavieren.

Kondisi geografis Batavia serupa dengan negara Belanda, sehingga pemerintah kolonial membangun kota dengan kanal untuk melindungi Batavia dari ancaman banjir seperti di Belanda. Pemerintah kolonial Belanda selanjutnya mendirikan pusat pemerintahan, dan memindahkannya ke daratan yang lebih tinggi dengan nama Weltevreden.

Kemudian, sejak pendudukan Jepang di Indonesia akibat perang Dunia ke-II pada tahun 1942-1945, Batavia berganti nama menjadi Jakarta, atau Jakarta Tokubetsu Shi.

Lalu, sejak Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945, Jakarta menjadi pusat kegiatan politik dan pemerintahan pada masa awal kemerdekaan. Akhirnya, secara resmi pada 1966, Jakarta ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara.

Proses pergantian nama Kota Jakarta 

Dilansir dari laman jakarta.go.id, pada abad ke-14, bernama Sunda Kalapa dan menjadi pusat pelabuhan kerajaan Padjadjaran. Lalu, 22 Juni 1527, terjadi penyerangan pangeran Fatahillah ke Sunda Kalapa, sehingga berubah nama  menjadi Jayakarta. Kemudian, pada 4 Maret 1621, Belanda mulai mendirikan pemerintahan kolonial dan menamakannya Stad Batavia.

Tanggal 1 April 1905, pemerintah kolonial Belanda merubah nama menjadi Gemeente Batavia. Lalu, pada 8 Januari 1935, pemerintah kolonial Belanda mengubah nama tersebut menjadi Stad Gemeente Batavia dan berlanjut sebagai berikut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-  Pada 8 Agustus 1942, pasukan Jepang tiba di Batavia dan merubah namanya menjadi Jakarta Tokubetsu Shi.

- Pada September 1945, Jakarta menjadi pusat politik dan pemerintahan Indonesia dengan nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta.

- Pada 28 Maret 1950, Pemerintah RI merubah nama Jakarta menjadi Praj’a Jakarta.

- Pada 22 Juni 1956, Wali Kota Jakarta kembali mengukuhkan nama menjadi Jakarta.

- Pada 18 Januari 1958, Jakarta menjadi daerah otonom dengan nama Kotamadya Djakarta Raya yang berada di bawah Provinsi Jawa Barat.

- Pada 1959, Jakarta berubah statusnya menjadi Daerah Tingkat Satu (Provinsi) yang dipimpin Gubernur.

- Pada 1961, status Jakarta dari Daerah Tingkat Satu kembali diubah menjadi Daerah Chusus Ibu Kota (DCI) Djakarta. Namanya pun berubah pada 1972 menjadi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta mengikuti panduan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). 

- Sebelumnya, pada 31 Agustus 1964, Ibu Kota Jakarta Raya resmi menjadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.

- Pada 31 Agustus 1999, status Jakarta kemudian diperbarui menjadi pemerintah provinsi sesuai dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus Ibu Kota Negara Republik Indonesia Jakarta dengan status otonomi yang memiliki kota administrasi.

- Pada 30 Juli 2007, Melalui Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Jakarta berganti nama menjadi DKI Jakarta serta mengukuhkan status sebagai daerah otonomi khusus ibu kota.

Pilihan Editor: HUT ke-495, Begini Penampakan Jakarta Dulu dan Sekarang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PON 2024: Sulteng Siap Laporkan Kasus Joe Aditya yang Wakili Jakarta ke Bareskrim Polri

6 jam lalu

Perenang Jakarta Joe Aditya Wijaya Kurniawan saat menjuarai renang 100 meter gaya kupu-kupu putra PON PON 2024 di Kolam Renang Selayang Dispora Sumatera Utara, Medan, Senin, 16 September 2024. ANTARA/Nova Wahyudi
PON 2024: Sulteng Siap Laporkan Kasus Joe Aditya yang Wakili Jakarta ke Bareskrim Polri

Sulteng siap mengambil langkah hukum soal perenang Joe Aditya Wijaya Kurniawan yang telah diklaim mewakili Jakarta pada ajang PON 2024.


Hasil Bola Voli PON 2024: Tim Putra Jawa Tengah Melaju ke Final Usai Kalahkan DKI Jakarta 3-0

7 jam lalu

Suasana pertandingan semifinal bola voli indoor PON Aceh-Sumut 2024 antara Jawa Tengah menghadapi DKI Jakarta di GOR Sumut Sport Center, Deli Serdang, Rabu (18/9/2024) (ANTARA/Aldi Sultan)
Hasil Bola Voli PON 2024: Tim Putra Jawa Tengah Melaju ke Final Usai Kalahkan DKI Jakarta 3-0

Tim voli putra Jawa Tengah melaju ke partai final Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumatera Utara atau PON 2024.


PON 2024: Atlet Dayung DKI Jakarta Lola Hanarina Blegur Rebut Medali Emas Usai Kalahkan Wakil Maluku

9 jam lalu

Logo Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Dok.ponxxi-acehsumut.id
PON 2024: Atlet Dayung DKI Jakarta Lola Hanarina Blegur Rebut Medali Emas Usai Kalahkan Wakil Maluku

Atlet dayung putri DKI Jakarta Lola Hanarina Blegur berhasil membawa pulang medali emas pada cabang olahraga dayung PON 2024.


BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

16 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari, seluruh wilayah Jakarta mengalami cuaca cerah berawan, kecuali wilayah Kepulauan Seribu yang mengalami berawan.


Klasemen Perolehan Medali PON 2024 Rabu Pagi 18 September: Jakarta Masih di Posisi Teratas, Jabar Mengancam

18 jam lalu

Logo Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Dok.ponxxi-acehsumut.id
Klasemen Perolehan Medali PON 2024 Rabu Pagi 18 September: Jakarta Masih di Posisi Teratas, Jabar Mengancam

Klasemen perolehan medali PON 2024 Aceh - Sumut pada Rabu pagi, 18 September, masih dikuasai Jakarta. Namun, Jawa Barat mengancam.


Klasemen Perolehan Medali PON 2024 Selasa Pagi 17 September: Jakarta Kian Mapan di Posisi Teratas, Jabar Jauhi Jatim

1 hari lalu

Logo Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Dok.ponxxi-acehsumut.id
Klasemen Perolehan Medali PON 2024 Selasa Pagi 17 September: Jakarta Kian Mapan di Posisi Teratas, Jabar Jauhi Jatim

Kontingen Jakarta masih mapan di puncak klasemen perolehan medali PON 2024 Aceh - Sumatera Utara pada Selasa pagi, 17 September.


Rekap Hasil dan Jadwal Bola Voli PON 2024: Tim Putra dan Putri Jakarta Lolos ke Semifinal, Jabar Baru Berjuang Hari Ini

1 hari lalu

Bola voli PON 2024. ANTARA/Fauzan
Rekap Hasil dan Jadwal Bola Voli PON 2024: Tim Putra dan Putri Jakarta Lolos ke Semifinal, Jabar Baru Berjuang Hari Ini

Jakarta berhasil meloloskan tim putra dan putrinya ke babak semifinal bola voli PON 2024. Empat laga perempat final lain akan hadir hari ini.


Gubernur Florida akan Selidiki Sendiri Upaya Pembunuhan Kedua Donald Trump

2 hari lalu

Donald Trump bersama Gubernur Florida Ron DeSantis di  Gedung Putih, Washington, AS, 28 April 2020. REUTERS/Carlos Barria/File Photo
Gubernur Florida akan Selidiki Sendiri Upaya Pembunuhan Kedua Donald Trump

Gubernur Florida Ron DeSantis menegaskan akan melakukan penyelidikan sendiri mengenai dugaan upaya pembunuhan terhadap Donald Trump


Atlet DKI Jakarta Kentaro Nanayama Lanjutkan Pertandingan Golf di PON 2024 Meski Sempat Pingsan

2 hari lalu

Pertandingan golf nomor
Atlet DKI Jakarta Kentaro Nanayama Lanjutkan Pertandingan Golf di PON 2024 Meski Sempat Pingsan

Kentaro Nanayama, tetap melanjutkan pertandingan golf nomor foursome putra ronde kedua pada PON 2024.


Perolehan Medali PON 2024 Hingga Senin Siang, 16 September 2024: DKI Jakarta Kian Kokoh, Jawa Barat Membayangi

2 hari lalu

Logo Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Dok.ponxxi-acehsumut.id
Perolehan Medali PON 2024 Hingga Senin Siang, 16 September 2024: DKI Jakarta Kian Kokoh, Jawa Barat Membayangi

Provinsi DKI Jakarta kian kokoh di puncak klasemen perolehan medali PON 2024 atau Pekan Olahraga Nasional Aceh-Sumatera Utara 2024 hingga Senin siang.